Jumat, 21 Desember 2012

weekly update #2 #3 #4 #5

Diposting oleh anindita di 10.54 0 komentar
shouldn't it be monthly update instead of weekly update? *scoffs*

1. On 22-24 December tomorrow, we're gonna visit our parents in Magelang, go go let's go.

2. Oh, did I tell you I enrolled STAN again? The test was done 2 weeks ago, must say I wasn't very good at preparation but it went well thankfully.. This is something that both of us bet our life on (providing you read the previous weekly update), so all we have to do now is crossing fingers.

3.  I was so excited to know Life of Pi came to town. So I dragged my hubby to the nearest theater and he nodded provided that I'll accompany him to watch 5cm.



4. Life of Pi is cool!! Too bad I watched it in 2D because it was weekend and 3D will cost us a lot (hey we're still in black period). The book is also great by the way, unlike another book-turned-movie, 5 cm, which sucks. In both versions.

5. Okay, this will be a super long story.

So we are on birth control plan, although we're not sure of how long it will be. The rule is when the baby comes, we're all financially and emotionally ready. Probably we are right now, however we still enjoy being only two of us and due to some other stuffs, like colleges and work, this will wait. People can say children have their own luck, but it's still their parents' duty to fulfill their needs, no?

Bla bla blah prologue ends. Two days before enrollment test, I threw up my snack. And my snack is Keripik Karuhun so it left a not-so-good feeling in my throat. I vomitted next to a tree in our way to Hotel Orchardz where my husband was to attend a meeting there. He thought I was having a bout of 'masuk angin' as usual. I insisted it was not, because I never threw up of it in my life. He bought me a hot tea and Tolak Angin and as soon as I entered our room-to-stay... I threw it all up again...

The third time was after dinner. You can tell I was getting weaker, my hubby was getting worried and we took a day off the next day to go to see a doctor. The doctor didn't dare to give me medicine because she was afraid it was a pregnant symptom!! So then we waited, day another day. I bought a few pregnancy test packs and kept my urine almost every morning...

6.   That, turned out to be no, I'm not pregnant. The results are all negative but I still didn't menstruate until a week later.

7.   And it left us confused. Suddenly I realize I want a baby too.....

Selasa, 27 November 2012

do you still remember....

Diposting oleh anindita di 18.18 0 komentar

beberapa hari yang lalu, gw dan suami jalan ke Epicentrum Kuningan buat nonton pameran @pekankreatif. well niat kami tidak tulus suci buat nonton sih, lebih tepatnya kami habis membaca timeline sebuah situs travelling yang menawarkan hadiah paket liburan ke Karimunjawa buat pendatang yang beruntung, ya kami tertarik dong :p

naik motor melewati jalan-jalan di Kuningan...mata gw terpancang ke sebuah gedung bernama Setiabudi One; colek punggung suami... "hei, inget gak dulu di gedung itu kita ngapain?"

"tau dong...dulu di sana pertama kali kita ngomong-ngomong dan memutuskan untuk menikah...."

jeziiiiing...seketika otak saya berdenting, pertanda bahwa sekali lagi jawaban suami tidak seperti yang saya perkirakan. oh iya ya? ada acara begitu ya? yang gw inget sesungguhnya itu gedung dimana gw ngeyel minta dianterin buat acara buka puasa bareng di Anomali Coffee dan si suami (dulu masih pacar) nekat balik hujan-hujan buat buka puasa sama temennya di Cikini, lalu balik lagi menembus kemacetan jemput gw. daaangggggg!! ternyata habis itu ada adegan kamu ngelamar aku ya yang? ahahahahahahaha. *dijotos


****************

well sebenarnya kita dulu udah sering ngomongin soal nikah sih, tapi gak pernah benar-benar mutusin. cuman berkisar soal cita-cita finansial, rencana-rencana ketika berkeluarga, dan sebagainya. berhubung daya ingat suami lebih tajam, dia inget persis yah dimana kita memfinalisasikan urusan ini. hari itu pertengahan bulan Ramadhan.. dan begitu Lebaran tiba, si aa pun bertandang ke rumah untuk bertemu orang tua, disusul pertemuan orang tua beberapa minggu setelahnya. kita pun mulai membagi tugas, menyusun budget, merancang ide...


yes we did all the preparation in 4 months, digging all the money out until the very bottom, picking brains until it went rotten, losing weight and mind... because of one brilliant idea that came up out of nowhere, on that very day, 8th of August 2012, while sipping a cup of coffee in Anomali Coffee, Setiabudi One.

ya ampuuunn, pantes kan gw stres, cuma 4 bulan bok! *cabik-cabik jilbab*

tapi satu hal yang gw syukuri, Allah SWT itu bersama orang-orang yang punya niat baik. begitu kita berdua memantapkan hati buat menikah, rezeki melimpah kayak air hujan... rasa-rasanya hal yang tadinya kita agak kesulitan untuk adakan, tiba-tiba aja bisa. saat itu deh gw merasa ini sebagai bukti Allah meridhai langkah yang gw ambil, persiapan gw yang dirasa orang terlalu sebentar atau dirasa mereka kayak terburu-buru, buktinya cukup-cukup aja tuh. I can't say that everything was perfect, but I embrace all imperfections and let it be (i even pray the day's over soon!)




okay, maybe i kinda hope the entertainment were an jazzy acoustic band and they played A1's Living The Dream.. i've known the song since i was very young and it fit!

Rabu, 21 November 2012

weekly update #1

Diposting oleh anindita di 13.22 2 komentar
1. We're finally moving. We did search for a house-for-rent but turned out they mostly had to be paid on yearly basis. We wanted a monthly rent because I aimed to go on study duty (what do they call 'tugas belajar'?) by January 2013, so, a yearly rent was impossible. After sitting back together and chatting over tea, we decided that we'll live in a bigger kos-kosan and the house will be yet to decide on January.

2.  I was granted the position of Chief Financial Officer (well, he simply declared the walking ATM) from His Majesty Royal Husband. I like to be taken charge of at least one job, and financial planning is something I am most curious about these days. I think I succeed in convincing him, due to the fact that I handled our last wedding planning quite good. Or he doesn't want the hassle... Many things to work on, and I am trying my best to get all of our needs financially ready.


3.  Our honeymoon is all about moving to one place and another. Hahaha, I wanted to say this was fun, but I was sick all the time. I think it's only a mere fatigue, fever and throatiness and such, but it took days to recover :( Luckily my husband is very gentle and willing to take care of me. On to the important note, at first we wanted to have this honeymoon planned seriously (or maybe just me).. We thought of Lombok, Bali, a cruise, and decided on Penang...in April next year! So that's it, we have nowhere to go after wedding, hihihi, but as a gift to ourselves we stayed in a four-star hotel after leaving Samarinda, instead of going hiking to Gunung Bromo because I was still sick.


4. After a long long time...we entered the cinema! To watch Breaking Dawn Part II! Haha, the movie is not great, but during the entire Twilight Saga, we only missed the first movie of not watching it together so yes it's personal reason :P


5.  I love my husband even more... even more when he stepped forward to do the bathroom cleaning, the ironing, and serving me hot tea when I couldn't. That's a rare quality I'm glad to find (except cooking, my father wouldn't want to do household chores..he only deals with electricity, machines, and all man-things)



that's it... i would be happy to provide some pictures on the next posting.. my camera's been acting strange lately..

Senin, 22 Oktober 2012

unimportant update though..

Diposting oleh anindita di 09.18 0 komentar
Entah sejak kapan blog ini berubah menjadi blog kawinan. Sempat ditawarin pacar gimana kalo dia beli akun khusus buat ngebahas kawinan sekaligus jadi e-undangan kita. Noooo... Muke gile lo, pembaca blog gw ini aja cuma segelintir, dan sekalian males banget tulisan gak jelas gw ini jadi bahasan orang-orang. Udahlah bro, bikin event di facebook aja yak.

Tadinya weekend kemarin ini kita mau ke Magelang sekaligus nghadirin kawinan temen di Batang, tapi mengingat masi ada hal-hal yang belom kelar dan minggu depannya udah Idul Adha, kita batalin rencana ini. Susah menuntaskan semua pekerjaan karena emang kita cuma punya waktu pas weekend. Hari kerja kemaren gw disibukkan dengan latihan paduan suara (yesss! you read it right!) cyin. Alhamdulillah begitu wiken kita bisa geber tenaga dan nyelesein beberapa hal.


Baiklah, pingin menjabarkan sedikit soal kekisruhan persiapan kewong ini:



the boyfriend ngelem kardus undangan....
1. UNDANGAN: Desain sesuai kemauan kita tapi tapi tapi Ya Gustiiii, finishingnya inkonsisten! Ada yang rapi jali, ada yang mbleber kemana-mana. Haduh sedih tak terkira hatiku. Selesai ngecek kelalaian pengerjaan, kita langsung kirim ke Samarinda via kargo.

2. SESERAHAN: Tinggal masalah packaging. Umumnya orang emang nghias seserahan pake wadah dan dihias-hias trus diplastikin gitu yah, tapi berhubung bakal diantar via transportasi udara otomatis gw kuatir bakalan rusak di bagasi dong. Alternatifnya sih gw pikir dibungkus kertas kado aja, hemat dan bisa dijejal-jejalin di kardus. Titik belanjanya tersebar ke seluruh penjuru Jakarta dalam rangka menyesuaikan dengan ketersediaan diskon dan status value for money alias semurah-murahnya harga barang bagus: Hypermart Gadjah Mada, Mall Ambassador, Thamrin City, Payless Semanggi, Matahari Atrium, cicierobags.com (btw, kalo mau dapet diskon, jadilah member forum fashionesedaily.com), The Body Shop.

3. TITIPAN KEBAYA ADEK-ADEK: Sebenarnya bermula ketika gw sedang jalan-jalan di Mal Ambassador dan mendadak melihat kebaya lucu buat anak umur 3 tahun dan meskipun harganya lumayan mehong gw beli juga deh. Elahh setelah nelpon Ibuk beliau jadi nanya "loh kok Iin (adek gw yang sudah SMA) gak dibeliin sekalian?" Mampus. Akhirnya beli juga deh dengan harga yang ternyata jauh lebih murah daripada kebaya anak 3 tahun. Baru kepikiran kok harganya mahal banget.

4. SUVENIR: Awalnya gw sempat riang gembira karena dari bujet yang gw sediakan, gw dapat harga yang lumayan jauh lebih murah. Ternyata ya mbakyu, harga ngirimnya ke Samarinda SETENGAH dari harga suvenir yang bersangkutan. *nangis* Mana suvenir udah dibungkus mika, meskipun beratnya ringan tapi kargo ngitung volume barang. Jadi untuk item ini agak nombok -__-

5. HONEYMOON: Yah meskipun berangkatnya gak serta merta abis kawinan sih...gak sempet bok. Pacar pengen ke Thailand, gw kepengen Penang. Hasilnya? Oh sudah pasti gw yang menang, ngiahahaha.


Aaaaaahhh, lega!! Tinggal ngurusin dunia pertiketan dan cari kontrakan -__-

Sejauh ini gw bersyukur banget nget nget karena di antara hectic-nya hari-hari gw sebulan dan dua bulan menjelang hari H, minggu ini dan H-7 bos gw DL ke luar negeri. Alhamdulillah *semoga si bos gak baca* akhirnya gw bisa agak nyante dan fokus. Sebenarnya minggu-minggu lalu ini yang bikin gw agak bermuram durja karena load kerja nambah ampun-ampunan, hahahaha, tapi di saat begini gw baru nyadar kalo sesungguhnya ini salah satu kemudahan yang Allah berikan. Tsaahhh.


Anyway, tanggal 20 Oktober kemaren pacar ultah. Yes, ulang tahun kita emang cuma beda sehari :) Dirayain dengan birthday dinner 2 malam berturut-turut dan unexpectedly, hadiah yang kita kasih ke satu sama lain sama-sama jam tangan, hihihi.


@ Cheesecake Factory, semoga rencana-rencana kita ke depan lancar yah..

Jumat, 19 Oktober 2012

happy 21!!

Diposting oleh anindita di 13.51 0 komentar
it's been a while since i posted this in this blog. i wrote arctic monkeys' lyrics because at that time i was in some kind of teenage confusion, which was later answered by God the following days and got me posting this one.

and the rest...is..our wedding. grateful for all of that.



By the way, i am now 21!!!

The boyfriend asked me out yesterday, he said that this year he didn't want to get through my birthday only by phone, so I spent hours with him.. Starting from 9.30 pm I was waiting for him outside and we went out for dinner.


We ate Indomie, no candlelights. (but darling promise me tonight or tomorrow we're gonna eat at Holycow Steakhouse yeee)


Then I wanted to go to karaoke lounge, hehehe, so we rode to Diva Salemba. Having entered at 10.30 pm, I sang Beyonce's, Kelly Clarkson's, and any other divas I'm famously known for singing terribly, and as the clock ticks by he finally gave me a rose.


Hiyaaaaaa... after this year we've been together that's the only flower you ever gave! *whips*


But that's not what I'm almost turned to tears for...


He handed me a gift box with a paper wrapping around written 'Welcome to 21' and guess what, he also printed out 3 film posters we watched together that marked our very, very first date.


How very sweet of him :) I don't ever care what's inside the box. In a correct order the movies he printed around would be:


Salt (mid-2010, I was in Bintaro for Prajab and asked him out in the weekend as I didn't have friends to do so)

Rise of Planet of the Apes (Sept 2011, mind the gap between the first movie... again I asked him out hahahaha, as if it's clearly seen who's into first, but nayy, it's a casual ask-out, funny how he sees this as a date)
The Three Musketeers (Oct 2011, this time it was on him, after dinner and watching footie we were finally a couple..)

but maybe what moves my heart the most is his letter that says: selamat ulang tahun calon istriku.


i am happy. completely.

Kamis, 18 Oktober 2012

random, mumet, labil...

Diposting oleh anindita di 20.45 0 komentar
Instead of feeling happy and excited, persiapan perkawinan ini malah bikin gw stres... Ada aja yg bikin adu mulut, bentak bentakan, mumet.. Keluarga pengen gini, pacar ngomong gini, duit gw semakin terasa pas-pasan gara-gara perhitungan anggaran membengkak di sana-sini, kontrakan belom dapet, kerjaan ga abis-abis..dicolek dikit rasanya pengen ngebanting orang. Gw depresi berat..sampai akhirnya di suatu titik gw berpikir: the hell with this wedding, terserah deh mau macem apa.. Mau ngundang ribuan orang atau cuma puluhan kek, mau pesen kambing guling kek, mau cuti berapa hari kek, mau pake adat ini itu atau enggak kek.. Gw pingin semua urusan ini cepet selese. Gw bahkan gak peduli bakal pake baju apa, sepatu apa, dandanan gimana. Terserah. Males banget rasanya ngurusin semua.. Acara 1 hari aja udah kayak derita berkepanjangan.. Dan di kala gw pengen curhat sama pacar, mencari pelipur lara, dianya juga sibuk.

Aaaahh, kenapa? Kenapa gw bisa berpikir begitu? Kok gw gak excited sih? Kok gw gak pedulian sih? Kenapaaaa? Gw terus bertanya-tanya dalam hati apa ini sindrom prapernikahan? Apa ini momen dimana cinta dan kesungguhan hati dan mentalmu diuji? (prett bangeeettt). Kalo pacar udah bertindak menyebalkan pulang-pulang tidur gw langsung gak enak dan semakin kepikiran banyak hal. Kok gak kayak pas awal pacaran ya? Ketipu dong gw? Trus tar gimana nasib gw kalo udah telanjur kawin? Putus dulu masi bisa gak ya? Tiap hari gw memastikan perasaan si pacar dengan bolak-balik nanya "lo cinta gak sih sama gw? masi pengen kawin sama gw gak sih? coba dipikir ulang deh..." Mendadak gw ragu sama diri sendiri, ragu sama pacar, pesimis sama semua hal, dan tiap denger lagu Foolish Games berasa pengen nangis di bawah shower. Masalah kecil semuaaa jadi terasa ribet dan berat.

Kadang terpikir di benak kalo gw masi labil, belom cukup dewasa untuk terjun di dalam kekisruhan ini :( 


Tapi di tengah-tengah kelabilan dan emosi gw yang pasang surut itu *aiihh, bahasanya* gw berusaha untuk kembali ke tempat gw berdiri. Inget-inget masa dimana semua ini bermula. 


Ngemeng apa gw -__-

Jumat, 12 Oktober 2012

hemat / boros?

Diposting oleh anindita di 11.44 0 komentar
Ngomong-ngomong soal teori save and splurge, banyaaakkk banget yang saya pelajari tentang ini. Beberapa hal bisa dikompromikan, dan beberapa lainnya enggak. Mungkin ini sedikit hal yang menurut saya susaahhh banget buat di-save:

1. Mesin cuci





I want the energy-efficient front loading one!! Ngerasain banget gimana baju yang baru saya beli di Matahari begitu dimasukin ke mesin cuci top loading rumah yang sebenarnya lumayan bagus ...benang-benangnya langsung mengkeret dan kasar. Huaaa, mamiiiihhh. Dan ini bukan kejadian yang pertama kali. Berhubung saya bukan orang yang telaten dalam mencuci dan tidak menjadi ibu rumah tangga dalam waktu dekat, otomatis saya perlu usaha juga gimana supaya baju-baju gak cepet rusak dan tahan lama. Dan pastinya harus hemat listrik. Yakkk, nabuuung dulu...


 2. Mobil




Ini agak susah karena (1) saya juga gak mampu afford mobil mahal (2) biaya perawatan mobil tetaplah tinggi, tapi ini jadi bahan pertimbangan karena eh karena, jikalau saya suatu hari nanti mampu atau perlu memiliki, saya gak mau mengorbankan masalah keselamatan. Berkendara di Jakarta kan ga ada yang tau ya, kita mungkin udah drive safely tapi orang lain belum tentu. Jadi masalahnya bukan di harga mobilnya, tapi saya gak mau punya mobil semata-mata karena harganya murah doang - dia harus punya fitur-fitur keselamatan standar dalam kondisi baik. This is gonna be a family car for God's sake...there's gonna be my children, husband, and maybe some relatives sitting inside.


3. Tas / sepatu


You have to own one each, at very least. Tas yang berkualitas tinggi akan sangat awet dipakai sehari-hari, begitu juga dengan sepatu. Tentunya juga harus dirawat sih, tapi kalo dasarnya emang udah oke kita cuma perlu poles-poles dikit kok, dan biayanya murah. Berhubung saya kere, supaya gak rugi-rugi amat tas dan sepatu yang diniatin berkualitas tinggi harus punya warna yang netral dan modelnya klasik. Kalo bisa sih branded, tapi kalo gak mampu yaa cari aja merek lokal atau fashion outlet yang sekiranya masih punya bahan yang baik. 


4. Some beauty / make up products


Naahhh, there are some problems because: (1) my skin is quite normal at most times, only getting a bit oilier and shinier during the day...but if i'm not being careful on what products i am using i'll be developing a symptom of allergy (2) my face is kind of dull and i want an improvement (3) i love make-up but i wish to make it look natural..as if i didn't put anything on. I have found the answers but some of them costs a fortune!! Luckily they last quite awhile.



Kalo hal-hal di luar itu sih, beli yang biasa-biasa (asal hypoallergenic) hayuuukk aja. Sebenarnya masih kepingin foundation yang agak bagus sih (btw, foundation termasuk item splurge, beda banget kualitas barang murah sama mahal, termasuk keamanannya bagi penderita alergi) tapi takut rugi karena saya pasti jarang make. Eh sama concealer buat mata panda ini, tapi yang lama belom abiiiss, again gak mau rugi.



Ah, I don't know what else, pengennya sih semuanya splurgeeee!! Kapan naik gaji bro?? 

Selasa, 09 Oktober 2012

Tips Memilih Cincin Kawin

Diposting oleh anindita di 10.01 1 komentar

I'm such a google and wiki kind of girl, apalagi dalam urusan berbelanja. Sedapatnya saya bakal kumpulin informasi dulu baru mutusin akan beli apa. Sejujurnya ini bisa jadi kelebihan sekaligus kelemahan, karena kadang-kadang pas udah beli eh ada aja informasi yang terlewat dan baru disesali belakangan - tiba-tiba nemu yang harganya lebih murah misalnya :P


Ngomong-ngomong soal cincin kawin, saya percaya kalo itu cuma perkara simbol. Makanya bahan bagi saya nomor sekian, yang penting awet dan tahan lama alias durable and timeless design. Kenapa bahan nomor sekian? Karena eh karena, bagi saya wedding rings are for a lifetime, not an investment. Bukan buat dijual lagi! Dan para penjual cincin kawin tentu gak akan menghitung ongkos membuat yang bisa mahal banget itu, jadi sudah pasti harga jualnya akan jatoh. Jadi kalo mau dijual lagi..yah mending beli logam mulia aja sekalian, butuh duit banget emang sampe jual cincin kawin?


Eh iya, tumbuh sebagai penggemar film, saya sukaa sekali pada ide dimana sang pria melamar si wanita dengan cincin warisan ibunya. Atau menikah dengan cincin tersebut - kayak Prince William dan Kate Middleton. Jatohnya emang cincin mereka selain harus timeless designed juga mahal banget sih, hihihi. *garuk-garuk kepala*

Ide emang cuma sebatas ide, but anyway there's a few things out to consider before buying or designing wedding rings:    


1. Pilih yang sesuai dengan gaya hidup kamu 

  
       Artinya pilih yang diamond cut gede karena sehari-hari gaul sama sosialita, hihi. Simple questions: apakah kamu berencana make cincin pas kerja? Untuk mekanik, orang-orang yang bekerja dengan alat berat dan mesin, bekerja dengan tangan, dan sejenisnya, perlu diperhitungkan apakah kalo kamu tetap make cincin pekerjaanmu bakal terhambat apa enggak. Kalo pengen tetap make, pikirkan juga bahwa cincin itu harus bisa dipotong dalam keadaan darurat.

2. Pilih yang sesuai dengan kepribadian kamu



Ada banyak jenis cincin mulai dari yang simpel, woven, celtic, sampai yang menggunakan teknologi terkini. Pilihan model juga banyak di internet.

3.  Pilih yang membuat kamu nyaman


Emas putih umumnya dibuat dari campuran nikel - alergi pada nikel adalah hal yang sangat umum dan kasusnya sering terjadi. Cek hal-hal semacam ini. Kalau punya terlalu banyak alergi ada juga kok bahan cincin yang hypoallergenic (tidak menimbulkan alergi) di postingan berikutnya. Pastikan juga kamu mencoba cincin di jari tangan yang akan dipake secara langsung - rasakan kenyamanannya dan utarakan kalo gak nyaman pada penjual.


4. Pilih bahan cincin yang kamu inginkan

I'm gonna write more about this in the next posting. Yang jelas, bahan cincin itu gak cuma emas dan perak aja. Ada titanium, palladium, tungsten, dan platina..dan harganya bervariasi mulai dari yang mahal banget sampe murah banget. Sesuaikan dengan bujet dan keinginan, karena ujung-ujungnya... siapa sih yang tau cincin kita harganya mahal? Harganya gak distempel ke cincin atau jidat pengantennya kan? Kecuali kalo cincinnya punya berlian segede telor burung unta yang bikin orang-orang silau dari jauh...

5. Pilih cincin kawin yang matching 

 
Terutama kalo si pengantin pria juga memakai cincin. Ada juga orang yang punya cincin tunangan dan pengen dibikin matching, ya terserah aja. Kebanyakan pasangan gak gitu mikirin harus benar-benar persis, yang penting ada yang mirip. Misalnya si cewek pake berlian si cowok enggak, si cewek bahannya emas si cowok enggak.

6. Mau pake batu permata gak?
Nah ini harus merhatiin betul-betul aktivitas sehari-hari, hobi, dan pekerjaan si pemakai karena batu permata itu rentan copot. Beberapa permata gak cocok buat cincin karena sifat mereka yang kelewat rapuh. Yang cukup kuat untuk dijadiin hiasan antara lain: berlian, safir (semua warna), dan ruby. Kalo tetep ngotot pengen yang selain itu ya, well, harus lebih berhati-hati aja.

7. Pilih desain cincin yang kamu mau 

Udah dehhh, tinggal pilih model. Bisa dari internet atau dari toko. Sedikit tips, kalau kamu milih model yang udah tersedia kamu bakal lebih menghemat (walaupun gak seberapa) karena kalau dibikin model pesanan, ada resiko penambahan gram dari pengerjaan manual. Penambahan gram otomatis bikin harga ikut naik. Kemudian harga jual toko-toko besar nan bonafid juga cenderung overpriced karena mereka selain memperhitungkan ongkos bikin yang butuh skill khusus (kalo desainnya rumit) ada juga yang namanya harga desain orisinal. Yes, kreativitas desain itu mahal, makanya emang mending niru aja, hihihi. Kalo mau menghemat tapi tetep pake model sendiri, ya tinggal cari toko emas atau pengrajin yang kira-kira mampu.


Happy hunting, bridezillas!!

Selasa, 25 September 2012

wedding in delirium state of mind..

Diposting oleh anindita di 19.27 0 komentar



it's finally my turn - the moment when you have such a dearly beloved popped up a question some girls are dying to hear. for this i should be grateful because i don't have to wait that long, you always have that kind of girl friend who has been in a relationship for years, has been single for years, has changed partners a zillion times, or simply cannot make up her mind whether he is the right man or not, or whether she can commit to lifelong bond.

well, i am the latter. and even when i said yes to the question my mind's filled with more and more doubts. not to the man i choose to spend my life with - but to myself, the one who has decided to marry and still think about things. who the fuck will i be? a someone's wife? like... reeeaaallyyy??


oh Lord have some mercy on me, i am a young girl, a 20-year old volatile bitchy/stingy/whiny/fussy/messy one - and yes i hope that is a 'pick one out of the options'. i'm a bad cook, i have a lousy fashion style, my kind of entertainment consists of going to karaoke club or a cinema and watching footie while snacking at the weekend, i eat a lot but still worry about weight gain, and i should have written about how happy i am to be engaged but blog about this in a nonchalant manner instead!!! i'm such a 180 to the wife material every man fantasize.


you see it's not about the commitment that i fear the most. it's about preparation, and i'm always afraid i cannot live up to my own expectation.


i watch this movie, Test Pack, in a cinema a few days ago with a friend. not a great movie, but the idea of whole package of marriage suits mine.


why do you get married? because i've found a man who complete me, whom being with him i find happiness and strength, whom i love to the bones and meats i'm so ready to spend my future with. that man, is the reason.

the film itself focuses on how marriage goes on without kids. a husband left his pretty wife because she's infertile, and upon her visit to obgyn who recommends her to find second opinion she sadly states: "your opinion alone is enough. what i need is a man who will accept the fact." back to back we were shown a scene when a man talked to his then-wife in their wedding. something about 'apa adanya kamu sudah melengkapi hidup saya' then off to a scene when she finds out his infertility. shocked and heart-broken, the wife is.


i was almost broke into tears (wait, you read it right, ALMOST)..because that's what i was also worrying. the fertility, the wife material thingy, the life after the marriage, career and family... i have a sensitive heart.... you read it right too. of every man i have ever loved and been in a relationship with i only ask a single question: "don't you love me just the way i am? if you expect to be no longer around you better say." but marriage is to tie the knots - you cannot just leave. i want myself to look back every now and then to the day when we're only two fools - this is why i write.


i worry too much, it explains why my hair falls rapidly.



or maybe i should bring my boyfriend to the movie and pray his heart will be touched and doesn't realize my brainwashing mission. hahahaha. geez, okay, not a fabulous ending to this should-be-heartbreaking blog.



anyway i am happy through and through. this will be a tough journey to begin, but why do you even want to start one? ah, you have your very own answer....

bergema..bergema...

Diposting oleh anindita di 18.03 0 komentar
to those who are in need of daily dose of healthy gossips around the office or being a long time fan of me i am ready to present you the news you've all been wanting to hear......

jeng jeng jeng jeng....


i am engaged!



and bound to get married in a couple of months so unlike you people who have saved the date loooong time before i am here with so little time so much to do.


*mabok


Senin, 30 April 2012

PMS

Diposting oleh anindita di 09.39 1 komentar


You know there are things unexplainable, silly, and weird about women and they tend to blame it on hormones. Well, not that it wasn't true at all (ehem, woman here speaking), but err..yeah, it's true, I blame it on my hormonal condition as well. But what mostly true is, at the end of the day women would regret it; regret why they let things happened the way it was, let that flowing hormone control their emotion...and maybe when they tried to regain their memories they learned something.

That all they ever need is someone to lean on. Someone only to offer a warm embrace and gentle tap on your head because there are no words coming out and you're too tired to talk and listen. Comfort, so easy yet mostly failed to communicate with.

And as the rest of the day goes, you are alone in a crowd. No one can speak your muteness, and your boyfriend leaves you behind because he doesn't know what to do. So there it is. You feel a distance and a bit hurt of everything.


Or: "dammit, you just have your PMS!" your boyfriend cursed. 


bersih-bersih

Diposting oleh anindita di 09.28 0 komentar
Sepagi ini sudah membaca bait-bait blog jaman masih nulis di multiply ternyata bisa bikin terharu ya? Ternyata dulu saya begitu alay dan norak, heuheuheuheu. Eh tapi lebih banyak kangennya sih daripada haru, jadi dulu saya, dem, dan kai rajin sekali nulis dan saling ngirim komentar (liat aja usernamenya masi alay gitu, hihihi). Kan begitu ada postingan baru langsung terkirim ke email, jadi begitu blog terposting gak lama kemudian akan ada komentar masuk entah dari siapa yang lebih dulu. Berlanjut terus menerus. Good ol’ times J Sekarang kami bertiga udah gak ada yang aktif di situ.

Hmmhh, sekarang nulis apa ya. Posisi kerja saat ini jadi sekretaris, beban kerja uda gak sepadat dulu. Harusnya porsi kuliah jadi lebih memadai ya karena uda gak terlalu mikirin kerjaan yang deadline-nya seabrek-abrek, tapi motivasi lagi berkurang karena ada peraturan baru L Salah saya sendiri sih gak ngurusin dari kemaren-kemaren, percuma kalo makan hati sekarang mah... *lanjut mewek di shower*

Some events that I attended: konser Sum 41, The Datsuns, Anti-Flag (termasuk berhasil meet and greet! ah, should’ve written more detailed about this), seminar Smart Wonderful Women, backpacking ke Vietnam dan Kamboja, wooohhh... turns out there are so many yak! Saya nyesel kenapa saya gak jadi orang yang rajin kayak dulu nulis-nulis, menjadi blogger dan diarist yang kaffah, karena daya ingat saya lumayan labrador saya udah gak inget mau nulis ulang hal-hal tersebut darimana, huhuhu. Sibuk ngapain sih coba? Twitter-an? Palingan pacaran doang kan ya? Ngok. Tapi mungkin kalo mau positive thinking, artinya saya lebih sibuk berkiprah di dunia nyata *benerin kerah baju* sampe-sampe gak punya waktu buat nulis hal-hal beginian, ahahahaha.

*menampar muka sendiri karena bikin alasan dangkal*


Baiklah, saya nyapu-nyapu halaman blog ini dulu. Mudah-mudahan saya jadi lebih rajin nulis mulai dari sekarang. Horray. 

Kamis, 08 Maret 2012

financial revolution

Diposting oleh anindita di 17.07 0 komentar
I remember when I was very young, still in elementary school, my mother decided to take a different approach on giving money. She gave our daily allowance upfront, at the beginning of every month, and a piggybank. What was all that about? Me thought. But then me and my brother and sister were used to it. Up until the final year of my diploma school. We were all used to live in a budget, bought groceries using it, and never asked for more. Thus, when I am already this old, given more than enough salary for a living, I am a bit frustrated to find out that my parents has taught me how to manage my own finance at very little age, yet I haven't been capable of doing it very well!! Yes I haven't got married yet, but when I have, there will be so much things to buy, so much things to spend, and so much things to save for. 

*insert my grim visage here*

Oh well, it's never too late to start a revolution, is it? I don't know why I thought about this lately.. perhaps because I've seen a lot of friends becoming newlyweds, and I've seen most of them struggling to fulfill their desires to live properly. When you were young you were supposed to dream big - wanting to be a doctor, pilot, and it would be on their parents' shoulder to think about where money would come from, hehehehe. Been there, learned from that. 

Kamis, 01 Maret 2012

membaca

Diposting oleh anindita di 11.37 1 komentar
How many books did you manage to read in a year? Me..uhuk..less than five books last year. Ridiculous, mengingat dulu saya bisa menghabiskan 2 novel dalam 1 malam (tentu saja akibatnya pelajaran jadi keteteran), meminjam 4 novel untuk 1 minggu, bahkan kalo diingat-ingat pernah mencapai 8 buku dalam sebulan. Sekarang saya merasa kesulitan untuk meneruskan ritme semacam itu. Suatu hal yang aneh yah, padahal saya punya lebih banyak waktu luang dibandingkan masa sekolah atau masa kuliah. Times have changed, saat ini orang merasa lebih nyaman membaca twitter ketimbang buku langsung.

Sekarang di tahun 2012 ini, saya bertekad akan membaca minimal 3 buku dalam sebulan. Sejauh ini lebih banyak bentuk e-book daripada hardcopy, karena beberapa judul yang ingin saya baca belum beredar di Indonesia, atau harganya kemahalan, hehehe. Semoga berhasil.

Target baca:
1. Primal Fear - William Diehl
2. Brida - Paulo Coelho
3. Norwegian Wood - Haruki Murakami
4. High Fidelity - Nick Hornby
5. The Unbearable Lightness of Being - Milan Kundera
6. Kafka on the Shore - Haruki Murakami
7. Middlemarch - George Eliot
8. A Moveable Feast - Ernest Hemingway

Yoshhhh!!

Rabu, 15 Februari 2012

Menghapus Multiple Entries di Google Calendar dan Blackberry

Diposting oleh anindita di 12.46 0 komentar
Suatu hari, saya sedang baca postingan temen saya, Nunu, di blognya dan tertarik pada artikel ini. Woohhh, ini penemuan yang amat berguna, mengingat saya adalah tipe orang yang rajin mencatat peristiwa-peristiwa tertentu di kalender handphone, termasuk hari-hari libur nasional dan cuti bersama. Tutorial yang dikasih Nunu jelas membantu kemalasan saya, dan sangat berguna juga karena disinkronisasikan dengan Google Calendar. Tapi kemudian saya menemukan kelemahan dari pengaplikasian sinkronisasi ini: event-event yang saya catat jadi muncul banyaaaakkk sekali! Dengan kata lain, one entry I type for a day suddenly grows multiple! Yap, entri yang sama dan di hari yang sama, dan jumlahnya ekstrim, sampe 100 buah.

Jelas untuk menghapus satu persatu terlalu melelahkan. Apalagi Google Calendar dan Blackberry gak bisa loh menghapus multiple entries sekaligus. Rupanya kejadian semacam ini juga banyak dialami orang-orang, multiple entries dan ribet kalo dihapus satu persatu. Nah, saya menemukan solusi untuk masalah ini dan udah terbukti ampuh. Caranya: download aplikasi Google Calendar Duplicate Remover di SINI. Aplikasi ini masih berstatus free sampai sekarang.







Berikut adalah keterangan yang saya sadur dari website ryanvision yang menyediakan link aplikasi:



Duplicates in Google Calendar?
If you have ever tried to sync your Google Calendar with your Outlook/Phone/Blackberry and ended up with duplicates, you have come to the right place. This tool will delete duplicates from your Google Calendar.
Why is this free?
We strongly believe that not everyone can afford software, but that should not stop them from solving their problems. If you can afford, please make a donation.
How does Duplicate Remover delete duplicates?
Just run the installer, start the application, give your Google ID, and the date range from which you want duplicates to be deleted. The tool does the rest. This tool is very safe, and will only ever delete the duplicate entries. We delete duplicates based on the title of the event and the start and end times. If we find multiple matches of the same event, the event gets deleted. If you feel the tool fixes your issue, please leave us a note. Also, if you would like additional features, please let us know.
FAQs
Why can’t I delete more events?
Google Calendar has a quota system that limits accounts to less than 15000 events deleted within a 24 hour period.
Is entering gmail username password safe?
We use strict Secure http protocol to talk to google. We never save your password/ transmit.
How can I avoid events reappearing on my Blackberry? 
The problem seems to lie with Blackberry sync and Google sync both trying to synchronize the calendar. Turn off the Blackberry sync by going to Calendar–> Options–> Select your account (the gmail address that you are synching with)–> Un-check ‘Wireless Synchronization’. Once this is turned off, use Google sync.
Blackberry: How can I delete all my events on my Blackberry’s default calendar 
Go into the calendar, set your view to be agenda, and then scroll up to the top of your calendar, highlight the first date listed and hit the menu key. Now choose “delete prior” and it will remove all of your calendar entries.


Okay, semoga berhasil!
 

brisk swish and a new day Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos