Tampilkan postingan dengan label pregnancy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pregnancy. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Februari 2014

survei biaya melahirkan RS Sari Asih Ciledug 2014

Diposting oleh anindita di 19.04 3 komentar
Memasuki hari kelahiran anak pertama yang semakin dekat, sesi periksa ke dokter jadi semakin mendebarkan. Selera makan gw yang makin gak mutu (I crave chocolate almost every single day! Emaakkk) bikin sang suami kuatir anaknya bakal tembem berlebayhan. Untungnya kemaren pas periksa, di awal minggu ke-37 berat ade bayi 2,8 kg. Not too big, but still not as small as I expected at first, hihihi. Berat badan gw sepanjang kehamilan udah merangsek ke angka 10 kg...still not too big despite his frowns over my daily snacks :P 
Selama periksa di RS Sari Asih dengan dr Wisnu, gak sekalipun beliau menawarkan buat mencetak hasil USG tanpa diminta. Beda dengan RS Tambak. Mungkin karena pasien di Tambak lebih banyak dan data medisnya lebih terorganisir rapi ya. Tapi gw pribadi yang notabene emak-emak irit, gak memerlukan hasil cetaknya - toh ade bayi sehat dan perkembangannya juga bagus. It's okay though, we'll see what he/she looks like in a matter of weeks :D

Soal dana melahirkan, karena kita dicover BPJS PNS yang plafonnya mungkin cuma seiprit, sedari awal kita memilih untuk menganggarkan sendiri dan gak menggantungkan diri pada asuransi. Meskipun bukan di KMC atau RSPI (uhuk). Insya Allah meskipun kita selalu mengupayakan kelahiran normal, hasil nyisihin berbulan-bulan cukuplah buat operasi caesar, gak perlu sampe pinjem orang. Walaupun tetep syok yaa liat biaya melahirkan jaman sekarang, hahahaaaa... Gw kan pengen juga lahiran di RS yang nyediain fasilitas blow dry, pijet, dan makanan ala restoran kayak Dian Sastro.

Ini hasil gw tanya-tanya ke resepsionis RS Sari Asih Ciledug. Sebenarnya lebih deket RS IMC sih dari kediaman gw sekarang, tapi berhubung belom pernah kontrol disana rasanya males coba-coba. Pengalaman dulu dua kali ke IMC, ga berhasil ketemu dokter dan resepsionisnya gak hubungin gw dong soal dokternya batal dateng :((

Perkiraan Biaya Melahirkan Normal

Perkiraan Biaya Sectio Cesaria

Harga belum termasuk:
1. Harga kamar jika perawatan > 3 hari (untuk normal) dan > 4 hari (untuk SC)
2. Obat/alkes yang dipakai di ruang perawatan (di luar standar)
3. Transfusi darah, oksigen perawatan, dll
4. Pemeriksaan penunjang laboratorium, radiologi, dll (di luar standar)
5. Konsultasi dengan dokter dari bidang lain
6. Sewa alat cauter
7. Administrasi sebesar 5% dari total biaya
8. Biaya variabel lainnya yang belum termasuk/ditentukan di atas


Hope it helps! 

*Btw, tiba-tiba nemu perkiraan biaya melahirkan di RS IMC Bintaro. Agak outdated sih, siapa tau cuma harga promo. Tapi laahh, slightly cheaper ternyata. Tentunya gw masih mempertimbangkan alasan belom familiar sama dokter dan RSnya sihh...tapi siapa tau gw butuh informasi ini karena jaraknya lebih deket.. Kalo ada yang tau harga terbaru, monggo loh komen..






Kamis, 09 Januari 2014

hypnobirthing

Diposting oleh anindita di 20.29 0 komentar
courtesy of mbak evariny's instagram 

Di usia kehamilan 28 minggu lalu (21-22 Desember 2013), saya dan suami sepakat mengambil kelas hypnobirthing mbak Evariny di rumah beliau. Iya siih mahal, tapi dengan segala pertimbangan (mewujudkan persalinan yang normal, sehat, dan nyaman sekaligus menambah pengetahuan) kita pikir gak ada salahnya deh ikutan. Sebenarnya beli bukunya aja lebih murah, tapi buku-buku yang dibeli kemaren aja belom habis kebaca. Mending kita menyaksikan langsung deh, lebih tertanam kan ya kayaknya. Momennya pun terbilang pas, usia kehamilan saya udah cukup dan kami berdua juga lagi libur kuliah sehabis ujian. Terus, sepasang suami istri temen kantor kami yang juga sedang libur kuliah bisa ikutan, lumayan deh ada temennya. 

Selama 2 hari, kelas dimulai tepat pukul 8 pagi. Dan sebagai pasangan jam karet, sudah bisa ditebak kami datang terlambat mulu. Hari pertama cuma telat beberapa menit sih, cuma karena agak kesasar doang. Itupun datang-datang suami rada minder karena peserta yang lain kok bermobil semua, hahaha. Apa kabar kalo mereka tau saya dibonceng motor, model sport pula, dari Bintaro sampe Kelapa Gading? Maklum, temen-temen suami yang istrinya hamil, rata-rata pindah ke taksi kalo harus menempuh perjalanan begitu jauh. Ternyataaa, besoknya kita terpaksa naksi karena selain bangun kesiangan, cuaca lagi gerimis. Suami mana mau membonceng saya dalam keadaan begitu. Alhasil, telatnya hampir 30 menit aja doong.

Di hari pertama, kita belajar seputar teori dan sedikit contoh relaksasi. Kami dilatih mengendalikan alam bawah sadar melalui media pendulum. Teorinya, ada 10% orang yang alam bawah sadarnya sangat mudah dipengaruhi, 85% orang agak sulit, dan 5% lainnya terbilang sangat sulit dipengaruhi. Hal ini berhubungan dengan pengelolaan trauma loh. Yang lucu sih, suami saya waktu menggunakan pendulum, pendulumnya bisa bergerak paling liar di kelas dong, sementara saya kecil sekali pergerakannya. Kelihatannya suami saya emang tipe yang gampang dipengaruhi -__-

Hari kedua barulah diperkenalkan praktik, seperti pijat endorfin, rebozo sifting, dan menggunakan birthing ball. Oh iya, setiap pasangan juga dibekali botol kaca kecil berisi dua pendulum, flashdisk berisikan materi dan panduan hipnosis, dan virgin coconut oil untuk mempraktikkan pijat perineum. Yang istimewa, kami juga memperoleh buku Breast Friends gratis dari AIMI yang baru diluncurkan hari itu sebagai persembahan di perayaan Hari Ibu. Double yay!

pemberdayaan diri selama masa kehamilan

Diposting oleh anindita di 19.58 0 komentar
Bokk, judulnya serius bener. Saya cuma mau ngasi review atas hal-hal yang saya lakuin selama kehamilan ini. Niatnya mulia bener yaaa padahal banyak yang sebenarnya hasil laper mata doang, ujung-ujungnya kok lebih enak googling daripada baca buku. Padahal kata dr Riyana dulu, lebih baik baca buku daripada baca di forum-forum atau asal googling, buku ada penyunting dan referensi data, forum bisa jadi cuma omong-omongan aja. Iya sih buk, tapi perempuan kan emang suka ngomong, hihihi. 

RAISING YOUR CHILD by Mehmet C. Oz, M.D. dan Michael F. Roizen, M.D.

Buku ini dibeli di acara book fair jauh sebelum tau saya hamil, jadi jatohnya murah. Mehmet Oz ini ya yang sering tampil di acara Oprah itu, dan buku ini bisa dibilang panduan paling lengkap yang pernah saya temukan dalam membahas perkembangan anak, mulai dari merawat bayi baru lahir, cara mendidik, cara membentuk kebiasaan baik, jenis imunisasi, cara melatih fisik anak lewat permainan sederhana, resep makanan, pertolongan pertama pada alergi dan masalah-masalah umum, dan lain-lain. Senang banget deh karena suami saya paling seneng baca buku ini kalo waktu luang *cium-cium*. 
Oh iya, karena yang saya beli adalah edisi berbahasa Indonesia, di dalamnya diselipkan info jadwal imunisasi oleh IDAI segala lo. Love love.


KITAB HAMIL TERLENGKAP (WHAT TO EXPECT WHEN YOU'RE EXPECTING) oleh Heidi Murkoff


Judul terjemahannya rada gak pas yah? Well, tanpa banyak penjelasan, buku ini populer di seluruh dunia dan bener-bener jadi kitab bagi para ibu hamil karena emang lengkap banget. Gak sekedar membahas perkembangan janin, tapi juga masa-masa persiapan kehamilan, melahirkan, sesudah persalinan, masalah-masalah kehamilan, dan juga jawaban atas pertanyaan dan mitos-mitos yang beredar di sekeliling kita. Isinya juga sesuai dengan perkembangan zaman, seperti bahasan tentang gentle birth, water birth, hypnobirthing, sampai painkiller saat persalinan juga ada. Minusnya mungkin di tataran bahasanya yang textbook alias minim gambar, jadi kadang-kadang saya gak mood bacanya, hihihi. Untungnya, buat orang-orang yang males baca, si tante Heidi Murkoff ini juga bikin layanan newsletter yang bakal dikirim langsung ke e-mail kita lo, tinggal berlangganan gratis di situs whattoexpect.com. Tapi bagi saya sih, membaca bukunya lebih memuaskan. Saya baru melongok situsnya buat liat-liat video doang.


SERI AYAHBUNDA: 9 BULAN YANG MENAKJUBKAN

Nah kalau buku ini sih, cocok buat yang menginginkan buku yang lebih berwarna dan penuh dengan gambar. Enak dibaca dan pengetahuan di dalamnya juga sudah cukup bermanfaat. Bisa dibilang, kamu bisa memilih mau beli buku yang ini atau What To Expect tadi karena kontennya berkisar di hal yang sama, cuma beda di detail informasi aja.



Selain membaca buku, saya juga coba gabung di grup facebook Gentle Birth Untuk Semua dan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Well, membaca judul postingan yang masuk selain menyita waktu juga bikin siwer sih kalo bahasa yang dipakai alay x__x  jadi yang saya baca ya cuma file-file yang udah dikumpulkan saja, hihi. 

Naah, saya rasa membaca buku-buku ini udah cukup untuk membantu kita memberdayakan diri selama kehamilan. Ayolah, berinvestasi lewat pengetahuan tidak mahal kok :)

Jumat, 03 Januari 2014

rethink, before the big thing

Diposting oleh anindita di 18.40 0 komentar
Sebagai perempuan hamil tua dengan hormon yang lagi melejit-lejit, tinggal dan menjalani pendidikan dikelilingi para cowok sungguh tidak memuaskan emosi. Malah mereka makin keliatan brengsek semua, ahahahaha. Ah, maaf deh, sungguh ini cuma masalah hormon dan rasa sesak atas ketidakleluasaan untuk berbagi suka dan duka. Untung ada forum perempuan seperti The Urban Mama dan Female Daily. Walaupun lebih sering menjadi silent reader, saya merasa seperti memperoleh dukungan kasat mata, bahwa bukan cuma saya yang merasakan bittersweetness dari kehamilan ini. Saya tentu tidak menyesal hamil, tapi hamil itu memang tidak selalu berisi hari-hari yang menyenangkan kok. Makhluk sekecil itu mengubah bentuk tubuhmu, menuntut gizi terbaik atas apa yang kamu makan, dan membuatmu harus menjalani proses adaptasi melelahkan yang diwarnai oleh muntah, mual, kram, nyeri punggung, gatal-gatal, dan entah apa lagi.

Herannya, saya dan jutaan wanita lainnya di dunia masih mempertanyakan "apakah dia akan tumbuh menjadi orang yang mencintai saya?"

Well, son, I knew I loved you before I met you.




Rabu, 25 Desember 2013

cerita soal shopping dokter kandungan

Diposting oleh anindita di 16.52 0 komentar
Emang dasar susah puas, periksain adek bayi aja sampe bergonta-ganti gini :D  Namanya juga anak pertama, maklumin aja ya, ihihihi.

1. Bidan Dyah Tutiasih, Jurangmangu

Ini hasil rekomendasi temennya suami yang istrinya udah 2x melahirkan normal di situ. Insya Allah sih kalau semua berjalan lancar kita pengin di bidan ini aja. Murah, privacy dan comfort lebih berasa, dan beliau juga praktisi hypnobirthing, jadi sudah pasti pro normal, ASI, dan IMD; sesuailah sama kriteria kita. Pertama kali periksa kehamilan di sini kebetulan ditangani ibunya langsung, dan beliau bilang kalau kita bisa USG juga di sini dengan biaya 80 ribu rupiah. Sayangnyaaa... pas pemeriksaan selanjutnya, enggak pernah ketemu ibunya lagi euy, gak pernah deh ngerasain USG itu. Mungkin karena kita cuma punya waktu weekend doang sih, jadi gak pernah ketemu. Apa boleh buat, karena rencana awal masih pengin melahirkan di sini jadi tiap bulan kami tetap kontrol, namun untuk keperluan USG kita beralih ke tempat lain. Oh iya, kalau kita melahirkan di sini dan ada kondisi emergency pihak bidan bakal mentransfer kita ke RS kok, dan diusahakan banget buat ditangani oleh obgyn cewek.

2. dr. Riyana Kadarsari, SpOG, Klinik Permata Bintaro

Susah-susah gampang nyari obgyn cewek di bilangan Tangerang Selatan dan sekitarnya, tapi alhamdulillah hasil browsing sana-sini mempertemukan saya dengan ibu ini. Beliau udah terkenal pro ASI, pro IMD, dan pro gentle birth. Klinik ini bahkan dulunya melayani water birth lo, sebelum adanya edaran IDI yang melarang hal tersebut. Sayang sih beliau udah gak praktik di RS Sari Asih yang dicover askes, tapi biaya periksa di klinik ini rupanya juga gak begitu mahal, masih di bawah 200ribu tanpa resep (saya menolak resep karena masih ada vitamin dari bidan). 

Dokter ini baik banget dan santai. Salah satu penjelasannya yang saya inget adalah waktu suami mengkhawatirkan rencana kami mudik Lebaran naik pesawat dalam keadaan hamil muda, si dokter menjawab: "saya aja kemaren naik rollercoaster di Singapura sama anak-anak, gak tau kalo lagi hamil 8 minggu" Suami pun syokkk, hahahaha. Tapi beliau melanjutkan, kalau di trimester awal, resiko keguguran dan semacamnya itu pada dasarnya karena seleksi alam, pertumbuhan janin yang tidak sempurna, ataupun pengaruh kualitas sperma atau ovum yang membentuknya, bukan karena faktor eksternal. Jadi mau naik rollercoaster atau pesawat sekalipun kalau embrionya emang kuat ya gak bakal ada masalah *manggut-manggut*

Nahh, sudah saya bilang kan kalau bu dokter ini lagi hamil? Dan bulan depannya beliau mulai cuti doongg.. Hahaha, timing yang sungguh tidak pas. Berdasarkan info yang saya dapat, setelah melahirkan pun beliau mengurangi kerjaan demi mengupayakan ASIX. Baru berkantor lagi di klinik ini Februari 2014. Yah, bye bye deh.

3. dr. Wisnu Setyawan, SpOG, RS Sari Asih Ciputat

Ini sudah rada sembarangan milih, ga pake browsing dulu. Usia kandungan waktu itu udah 16 minggu dan belom sekalipun ngalamin pemeriksaan lewat USG. Berhubung cuma punya waktu weekend, kamipun mencoba ke RS IMC yang punya jadwal hari Sabtu. Nyebelinnya, si resepsionis gak nginformasiin kita kalau si dokter gak jadi praktik, padahal kita nungguin berjam-jam dan udah ninggalin nomor hape. Akhirnya kita pun pindah ke Sari Asih habis maghrib, dan baru dipanggil jam setengah 12 malam, saudara-saudara! Rada kapok deh, bener-bener jadi orang yang diperiksa paling terakhir -__-

Untungnya, pak dokter orangnya juga baik banget, ramah, dan seneng berbasa-basi. Kita pun puas banget dengan pemeriksaan USG karena adek bayi di layar udah bisa bergerak-gerak meskipun emaknya belom bisa ngerasa. Btw, layar USGnya bagus, jernih, dan posisinya tepat di depan tempat tidur. Dokternya juga asik banget, mindah-mindahin posisi viewing buat kita nikmati, gak sekedar ngukur-ngukur doang. Kekurangannya cuma satu: udah kemaleman bok! Alhasil si pak dokter kayaknya udah rada gak konsen dan kecapekan, lupa kalau kita minta print USG, dan agak-agak lupa juga kalau pertanyaannya tadi udah dijawab. Untung kinerjanya tetap memuaskan. Oh iya, karena kami datang tanpa rujukan, bayarnya jelas lebih mahal, tapi masih di bawah 200 ribu lah (lagi-lagi kita gak minta resep karena udah dikasih bidan seminggu sebelumnya, nyari USG doang sih, hihi). Kalau pake askes pasti lebih murah dong. 

4. dr Prima Progestian, SpOG, Klinik Permata Bintaro

Suatu hari, entah kenapa tiba-tiba pengin ke klinik ini lagi. Tadinya pengen ngecek apakah bu dokter Riyana udah kembali dari cuti melahirkan apa belom, dan kebetulan dokter ini lagi praktik. Somehow, dokter ini terkenal di jagat twitter karena banyak yang program hamil ke beliau. Berbekal "reputasi' tersebut, saya pun iseng mencoba. Hasilnya...err, kok agak kecewa, ahahah. Dokter ini tidak sekomunikatif dokter-dokter yang pernah saya coba, USG cuma liat-liat bentar (ya manalah kita ngerti itu gambar apa -__-), dan kunjungan kami kok terhitung sebentar banget bok, padahal billnya jadi mahal karena diresepin suplemen DHA. Hahaha, udah masuk faktor materiil karena baru ini bayar di kasir ngeluarin duit 500ribuan *lap keringet* Kami putuskan berhenti check up di sini deh, toh dokter yang dicari juga gak ada...selanjutnya, kami bakal selang-seling kontrol di bidan dan RS Sari Asih aja.

5. dr Surachman Hakim, SpOG, RSIA Tambak

which only happened two months later, coz i got two USG discount vouchers from this hospital *dasar murahan* Tapi mumpung ada voucher nihh, kan kita bisa liat adek bayi dalam 3D, 4D, atau malah 4DX kayak di bioskop, kakaaakk. Sayang voucher ini gak bisa dipake untuk semua dokter. Dokter-dokter cewek yang notabene favorit serumah sakit ga ada yang bisa! Apalagi 4D cuma direkomendasiin ketika usia 28-32 minggu plus dokternya cuma bisa di hari kerja. Sabtu itu kebetulan cuma dokter ini yang menerima voucher. Yowis lah, sebagai emak-emak modis (modal diskon) saya pun terima nasib ajah.

Dan ngomong-ngomong, saya gak kecewa kok karena dokter ini juga baik dan care banget. Beliau teliti mengukur setiap sudut saat USG, dan kitapun dijelaskan berat badan janin normalnya gimana. Print USG 3D-nya juga bagus dan jelasss, didukung oleh pose adek bayi yang saat itu pinter banget liat kamera! (anakku calon modis kayaknya *haru*) Aahhh, mengharu biru lah rasanya udah bisa liat penampakan jabang bayi yang gak cuma hitam putih doang. Total general pake diskon 50%, biaya konsul + 2 USG 2D hitam putih + 1 USG 3D berwarna habis 390ribu. Masih muraah kaan!

Oh iya bulan berikutnya kami ke dokter ini lagi, sekalian minta dibacain hasil urine dan darah dari Prodia (yang bayarnya didiskon 100rb karena dulu menang kuis ^^). Karena hasil USG 3D juga udah oke kamipun gak berniat mencoba 4D, biar jadi surprise aja besok. Eh ternyata mesinnya lagi gak bisa mengolah 3D. Huhuhuhu, sedihh, padahal ini kan kunjungan terakhir kami karena voucher diskonnya udah habis. Selain bayar biaya konsul dan USG 2D, saya juga diresepin vitamin dan antibiotik sehingga mesti bayar sekitar 300ribuan di kasir (tanpa diskon jadi 500ribuan).

Btw, kekurangan rumah sakit ini dibalik gembar-gembor soal pro ASI, pro IMD, pro normal, dan segala pro lainnya yang bikin hati tiap emak menjerit senang, adalah biayanya mahal cyin! Rate dokternya lebih tinggi, apalagi disini belom menerima askes. Jauh pula sik dari Bintaro. Ada temen yang cerita dia habis sekitar 700-800ribuan tiap kontrol ke sini dan saya cuma bisa meringis ngilu. Kalau gak ada voucher rasanya kok sayang yah, hahaha. Satu hal lagi yang agak mengganjal, dokternya kok gak ngisi buku catatan kehamilan akoh siiiih!! Beliau cuma nulis di catatan pribadi buat rumah sakit. Untung kehamilan saya gak ada masalah berarti, kalo ada kan dokter saya yang berikutnya jadi susah follow up perkembangan janin.

Jumat, 18 Oktober 2013

Monthly Update

Diposting oleh anindita di 17.38 0 komentar
Alhamdulillah udah memasuki semester 2 kuliah. Bisa dibilang sukses walaupun dengan IP semester yang secara nominal udah lumayan tapi sebenarnya gak ada apa-apanya di kelas, ihik ihik. Sejak bulan Mei/Juni kemarin saya menjadi satu-satunya perempuan di kelas yang dihuni 32 pria lantaran seorang teman sejawat terpaksa mengambil cuti karena kehamilannya terganggu. Mudah-mudahan saya gak ikut mengalami yah teman-teman, sedih banget rasanya :( Sekarang sih bayinya udah lahir dan tumbuh sehat, tapi saya yakin kejadian mendadak seperti ini mengganggu rencana-rencana hidupnya. Semoga Allah memberi yang terbaik..




Btw, sekarang udah resmi hamil 19 minggu. Alhamdulillah...kehamilan yang bikin saya banyak bersyukur kepada Allah karena satu persatu doa-doa dan impian kami dikabulkan. Kami emang pengen banget hamilnya ketika saya sedang kuliah begini, soalnya waktu luang saya pastinya jadi lebih banyak di rumah. Sementara di kantor udah dipatok jam kerja 7.30-17.00, banyak tantangan dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak yang masih nyusu dan perlu didampingi. See, only God has perfect timing. Jadi meskipun penghasilan terpaksa berkurang (uhuk), rezeki nonmaterial seperti ini rasanya mewah sekali. Semoga besok saya makin kuat menjalaniii.

Trimester kedua ini ngomong-ngomong lancar banget, beda jauh dengan trimester pertama yang rasanya dikit-dikit muntah. Kebanyakan minum air lah, nyium bau ikan lah, telat makan, perut kosong, kebayang hal menjijikkan dikit juga langsung muntah. Syukurnya lama kelamaan muntah ini manageable, bisa dicegah sehingga gak menyusahkan. Repotnya cuma puasa Ramadhan bolongnya banyak, wong perut ga mau nunggu sampe maghrib buat diisi :( Bisa jadi karena saya punya maag, dan cenderung makin gampang kumat saat itu. 

Sementara sekarang, woowwww makan jadi makin kenceng. Berat badan yang sempet turun 2 kilo udah kembali, ditambah bonus 2 kilo malah. Walaupun dari segi visual badan saya masih belom mekar-mekar banget, teman-teman kuliah juga pada bingung karena kok perut saya gak keliatan maju. Ga papa lah, adek bayi sehat dan lincah kok. Naik terlalu cepat dan banyak toh juga ga syehaatt. Bagusnya lagi, karena kuliah, banyak kegiatan tambahan yang bisa saya kerjakan selain pekerjaan rumah. Lumayan banget selain ngikutin gerakan-gerakan yoga di youtube. Dan seluruh aktivitas ini, naik turun tangga juga buat ke kelas, lebih menyehatkan dong ketimbang kerjaan saya di kantor dulu yang sedentary banget.

Jadiiiii anak mamah udah bisa apa di perut? :)) Nendang-nendang dan guling-gulingnya udah jago banget mamah! Powernya mungkin gak heboh, tapi frekuensinya luar biasaa. Bayangin kalo lagi tiduran hadap kanan dia nendang di kanan, pas pindah ke kiri ehh dia uda nendang di kiri lagi. Dan saya pikir nendang berkali-kali di tempat yg berdekatan dalam waktu singkat itu ketika bayi udah di trimester tiga, ehhh ini si bocah udah bisa ternyata. Jadilah saya selaku newbie preggo cuma bisa ketawa geli ketika dia lagi bergerak-gerak. Sayangnya giliran ayah ngelus-ngelus perut si bocah langsung berhenti, kasian kan ayah manyun hihihi.

Btw, did your husband build a new habit during your pregnancy? Bapak saya iya. Waktu hamil saya beliau pelihara monyet, waktu hamil adik pertama ayam, hamil adik kedua ular kalo ga salah, dan hamil adik ketiga pelihara burung. Aneh ga siihhh? -___- 

Begitu anaknya lahir hobi ini ya hilang aja gitu. Saya kira ini emang bapak aja yang rada-rada, tapi ternyata suami mendadak keranjingan banget melihara ikan. Memang sih di kontrakan kami ada kolam ikan yang menempel di dinding, tapi tidak begitu dia peduliin sampe saya mulai hamil. Sekarang mah tiap jalan maunya beli ikan buat di rumah, dan kalo ngasi makan ikan gak kenal waktu. Siapa yang ga jadi sebel kalo udah hampir kesiangan ke kantor dan belom mandi, suami dengan gaya bak putri keraton, berlama-lama menebar makanan ikan? Aduuhhh, tar aku yang kasih makan deh! Tapi ya suami engga bisa ninggalin kalau menurutnya belom kelar -__-

Soo, sekian repetan yang merapel beberapa bulan dimana saya males menulis di blog. Pingiinnya sih rajin, tapi rasanya amat salah kalo punya waktu ngeblog sementara PR dan materi kuliah belom dibaca *pencitraan*  In the end, harapan saya selain minta adek bayi sehat selalu juga supaya saya dan suami bisa lulus kuliah sesuai rencana. Semoga alam semesta membantu berkonspirasi mencapai tujuan ini, amiiinnnn ^^

Senin, 08 Juli 2013

hip hip hurray

Diposting oleh anindita di 11.58 0 komentar
sebenarnya gw dan suami bukan tipe yang pengen buru-buru punya anak. ya makluuum, gw aja masi ababil gak jelas gini, masi suka nyanyi-nyanyi, loncat-loncat di kursi, masi suka nyinyirin orang, masi suka ngiler, masi suka ngemilin chitato, walaupun alasan sejujurnya siihhh...gw masi pengen gelayutan suami kemana-mana berdua, ihirrrr.. masi kepengen banget jalan-jalan ke pantai dan keliling kota cuma berdua (sejenak stigma ababil berganti menjadi romantis)... tapi di sisi lain, melihat kawan-kawan di kantor dan di geng arisan pada melendung kok jadi iri. aduh suamii, aku kok jadi pengen punya anak juga yaaahh.. liat deh lucu-lucu gini...ayoo, hamili aku suami, hamili akuuu... sayang suami males menanggapi karena menurutnya besok gw juga udah lupa lagi. eh bener aja, begitu ibu dan adek-adek gw datang dari samarinda buat liburan 2 minggu, yang mana adek gw masih ada yang berumur 3,5 tahun dan bukan main nakal dan keponya, gw udah pusing sendiri. alamakk, bisa gak gw bagi waktu kalo punya anak yang masih cari perhatian (alias ga bisa diem) begini? nanti-nanti ajalah ya suami, tunggu aku jadi perempuan baik dan solehah dulu.

namun, tanggal 4 juli sore kemaren gw iseng-iseng pipis di toilet sambil bawa test pack..ada apa gerangan gw kok iseng begini? ternyata gw udah telat 3 hari bok, dan karena siklus menstruasi selalu gw catat di aplikasi android, ketauan lah kalo gw gak pernah telat haid. then, namanya juga iseng, daripada ribet pake wadah penampung itu lembaran strip langsung aja gw cemplungin ke lubang toilet... aahhh, entah metode gw salah atau emang takdir, ternyata hasilnya negatif. ada perasaan kecewa sekaligus bersyukur di hati. ya ga papa mas kita bisa coba lagi.. wong enak gini...

besok paginya pas suami mau berangkat kerja, gw bilang ke dia kalo gw udah telat 4 hari biar dia kepikiran. padahal gw juga masi nyante-nyante aja, abis kuliah malah langsung nonton ulang itazura na kiss sambil ngeces-ngeces liat takahi kashiwabara. dan kelar nonton gw langsung kebelet pipis dong, jadi kepikiran buat ngecek lagi. kali ini gw niat pake wadah penampung, botol kecil tempat shower gel hotel gw kosongin dan gw isi cairan kekuning-kuningan langsung dari sumbernya. ambil test pack pertama, hasilnya muncul strip dua.

loh loh, kok aneh gini. gw ambil lagi test pack kedua dan gw ganti masukkin. hasilnya masih sama loh, dua strip.

emaakkkk, gw hamil!!!


*adegan slow motion menangis sesenggukan di bawah shower sambil bersimpuh*

oh mama oh papa, inikah rasanya bila jalinan cinta telah jauh berkelana..sang wanita hanyut jauh di dalamnya, tenggelam dalam api asmara dalam diri yang kini berbadan dua... *terima kasih mbak fenny rose atas voice overnya, tapiii astagaahhh, gw wanita beneran ternyataahhh! selama beberapa detik, gw yang terbiasa ngeliat satu garis jadi ada dua gini bingung mau gimana...ya ampun beneran ini pipisnya gw.. air mata jadi netes-netes kayak keran.. duhhh, tak sabar rasanya menunggu detik-detik suami pulang,, sambil menunggu gw pun melanjutkan tayangan kisah asmara naoki dan kotoko yang lagi ikut lomba lari. tapi ya bok, emang dasarnya gw ember banget ke suami, merencanakan surprise dengan ngasi hint-hint pun di muka gw jadinya senyum-senyum licik yang bikin dia curiga. ya uwislah gw tunjukin aja hasil test pack, dan dese pun nyengir juga. "aaahh sudah kukira kamu hamiiill"

kemudian kami pun bercumbu mesra. tsaaahh.

well, tantangan pertama gw adalah pertanda kehamilan ini disusul dengan gw demam tinggi. disusul sakit kepala heboh, perut dikocok-kocok, lemes minta ampun, mulut pahit, dan ilangnya selera makan....haduhh..membaca saja aku sulit. belom lagi karena gw masih harus kuliah, kebayang-bayang dong gimana beratnya perjuangan ini. dan karena gw paranoid, tiap beberapa jam gw ngecek lagi hasil test pack mana tau gambarnya berubah jadi 1 strip. gak puas dengan itu, gw beli lagi beberapa test pack di apotek (yang harganya amit-amittt....satu buah 2500 rupiah!) buat nyoba lagi kapan-kapan. untung suami mau bertanggung jawab, gw disuruh positive thinking, jangan stres. hahahaaa...muup muup..abisnya kalo gw google "pregnancy abdominal pain", "pregnancy fever headache" hasilnya serem-serem sih. begitu gw dikasih tau kalo salah satu temen ya gejalanya kurang lebih sama, baru gw tenang. dan alhamdulillah besoknya demam turun. aaahhh senangnyaaaa...karena jujur aja gw takuuttt banget kalo mesti minum obat saat hamil..meskipun obatnya udah dibilang aman sekalipun..

so when i finish posting this, my pregnancy finally hits 5 weeks. isn't it the most amazing feeling? it's like having God's hand upon your shoulder and hearing Him whisper "I think you guys are ready for this.." kyaaaaa *alamak, alay banget*



 

brisk swish and a new day Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos