Senin, 02 Februari 2009

from seductress to heroes...

Diposting oleh anindita di 17.01 5 komentar
Hmm, jadi pada liburan imlek kemaren, wiken saya bener-bener penuh.
Yeah, anak seperti saya yang di waktu kerjanya kadang diisi dengan tidur dan meracau, di saat wiken malah berubah menjadi makhluk supersibuk, mengerikan bukan?
Sigh, i just love holiday too much.

Liburan imlek saya diwarnai dengan gathering angkatan di hari pertama, maen ke rawamangun untuk memperingati hari kepabeanan internasional di hari kedua, dan melakukan hobi mengerikan yang tidak bisa saya sebut disini, selama 5 jam di hari ketiga. Ugh, saya memang belum siap menyebutkan apa yang saya lakukan itu (seperti apa yang dikatakan teman saya: "ris, aku ga mau suatu saat pernikahanku gagal gara-gara calon
suamiku tau aku pernah begitu..") tapi itu bukan perbuatan tercela lo ya.. jadi singkirkan pikiran-pikiran buruk mengenai hal yang saya lakukan.

Hmm.. jadi susah cerita nih kalo kayak gini caranya..

Yah, forget that part. Let's say suatu hari saya dan demn sedang sangat bosan-bosannya, dan berniat melakukan sesuatu yang menyenangkan sepulang sekolah. Tepatnya sih, tanggal 29 januari kemaren, kami mutusin jalan ke kelapa gading, dan karena rasanya muak banget kalo cuma berdua, kami pun mulai melancarkan rayuan-rayuan ke beberapa orang, baik cowok ato cewek. Kayaknya malah hampir semua cowok di angkatan uda pernah ding kami rayu, wuahahaha.. mestinya kami uda dilabelin seductress berpengalaman ya? (istilah ini saya dapet dari kai, thanks to him)

Tapi asemnya semua cowok itu menolak. Hyah, tertawalah kalian!
Kecuali
mas mufit, yang entah kenapa saya baru sadari sebagai teman yang gampangan. Xixixi, saya suka sekali pada teman gampangan. Apa sih yang ga lebih menyenangkan dari orang yang dengan gampangnya mau kalo kita ajak jalan kemana-mana?
Tapi mas mufit ngajuin syarat, gak mau jadi cowok sendiri. Akhirnya kami pontang-panting lagi nyari orang. Setelah gagal merayu teman-teman seangkatan, kami nunggu maghrib di depan kantor dan melirik orang-orang yang berlalu lalang. Well, kalo kamu kehabisan ide merayu orang-orang yang kamu kenal, sesungguhnya cara inilah yang paling ampuh: cari tempat yang biasa dilalui mereka dan rayulah siapapun yang ada di sana. Dan di tempat kayak begitu, kamu gak akan menduga apa yang bisa kamu dapatkan.
Salah satu contoh, saya kepergok salah satu mas seruangan lagi menggombali mas baim dan besoknya sukses jadi bahan cercaan. Dan contoh yang paling menyesakkan, daya tarik saya sebagai wanita kalah sama mas baim. Jadi waktu itu, ada mas galih lewat dan ketika saya rayu-rayu, eh dia malah lebih antusias ngobrol sama mas baim dan buntutnya mereka jalan bareng. Reality bites, everyone..


Maghrib tiba, humm.. uda jelas mas mufit akhirnya ga ikut. Sigh, lupakan sajalah, perjalanan para don juanita di malam yang kelam pun dimulai. Tapi gak disangka, sebelum berangkat, kami menemukan mangsa baru. Hohoho, let's just keep it secret.. Kami bertiga pun akhirnya berjalan-jalan dengan riang, diselingi dengan hujan, dan saat tiba waktu makan malam, kami makan di Soto Ayam Ambengan di kelapa gading.

Dan taraaaaaaaaa! Look what I've found! Ternyata saya gak sia-sia banget kan jalan kesana? I met two of my childhood heroes! Susi susanti dan alan budikusuma! Buat orang-orang yang menolak saya ajak, xixixi, you never guess what you have missed, right?
(aslinya sih cuma pingin mamerin foto ini aja, hihihi)



 

brisk swish and a new day Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos