Kamis, 07 Maret 2013

Jenis-Jenis Bahan Pembuat Cincin (1)

Diposting oleh anindita di 17.40
Maafkan daku yang begitu lama melanjutkan sesi kedua obrolan kita tentang cincin kawin... Daku keburu dipersunting orang dan keasyikan, hihihihi. *alasan opo iki* Jadii, kalau..ermm..5 bulan lalu saya sempat nulis tentang Tips Memilih Cincin Kawin, kali ini saya akan membahas tentang jenis-jenis bahan pembuatnya :)

1. EMAS

Ini bahan yang sangat umum dan populer karena statusnya sebagai logam mulia. Perlu diingat, untuk alasan religius yang sudah diatur dalam Hadits, pria Muslim dilarang mengenakan perhiasan emas loh ya :)

Biasanya ada 2 hal yang dipertimbangkan dalam memilih emas: karat dan warnanya. Ada cincin yang 9 karat, 14 karat, 18 karat, dan 22 karat. Kok gak ada yang 24 karat? Mari kita kembali ke hukum fisika bahwa emas di kala murni bentuknya amat lembek sehingga sulit untuk dibentuk. Semakin tinggi karat, semakin lembut dia, dan semakin lembut tentu semakin rentan terhadap benturan..apalagi jika harus dipakai sehari-hari. Emas 22 karat pada dasarnya juga masih tergolong terlalu lembut untuk dibentuk dan rentan kerusakan. Untuk dibentuk aja rempong, apalagi kalau dipasangin batu permata yak, pasti bakalan gampang copot. Sekedar info, di Eropa umumnya pilihan cincin cuma sampai 18 karat, tapi di Asia sampai 22 karat. Di Indonesia entah kenapa jadi rancu. Coba deh kita ingat-ingat rumus dasar bahwa 24 karat = 99,9% emas. Jadi kalo 18 karat ya 18/24 x 100% = 75%, dan 22 karat ya 91,67% dong.

Jangan sampai ditipu penjual perhiasan yang ngomong 22 karat = 75%. Ini rugi besar. Di bagian dalam cincin emas asli biasanya tertera kadar persentase; ini yang jadi patokan besaran karat. Make sure you get what you want, pengen yang 22 karat ya jangan mau dikasih yang tulisannya 750 (alias 75% murni), apalagi kalo harganya dihitung 91,67%. Minta digampar banget!!

Balik lagi setelah ngelantur, kekerasan bahan metal diukur lewat skala Vickers. Berdasarkan skala ini, cincin 9 karat lebih sulit bengkok dan sedikit lebih elastis daripada 18 karat. Jatohnya lebih awet, tapi ini sedikit banyak juga bergantung pada konstruksi cincin itu sendiri. Namun demikian, warna dan kemurnian tentu gak bisa bohong, 9 karat pasti kalah kuning karena dicampur dengan bahan logam lain. Harganya juga pasti lebih murah. Sementara 18 karat tergolong komposisi paling ideal karena cukup tahan lama, kuat dikenakan sehari-hari, dan kuat pula untuk menyangga batu permata.

Emas juga tersedia dalam beberapa warna. Paling populer tentu saja emas kuning, lalu emas putih, emas pink (rose gold), dan kadang-kadang ada pula yang berwarna perunggu, merah, dan kuning jeruk. Bisa juga dibuat dua atau tiga lapis warna. Perbedaannya tentu di material komponen pencampurnya, yang harusnya kalo bener dilakuin gak bakal membuat warnanya pudar seiring waktu.
Emas kuning umumnya dicampur dengan tembaga atau seng.
Emas pink umumnya dengan tembaga.
Emas putih umumnya dengan perak atau palladium. Ada pula yang mencampurnya dengan nikel.


2. TITANIUM

Titanium adalah elemen natural terkeras di dunia yang berwarna asli putih-perak-keabu-abuan. Kekerasannya 3 kali lebih tinggi daripada besi dan jauh jauhh lebih keras daripada emas, perak, dan platinum, dan di sisi lain, ringan banget. Titanium murni juga tergolong hypoallergenic alias tidak menimbulkan alergi pada kulit pemakai. Ini yang bikin cincin titanium semakin populer. Kuat, tahan goresan, tahan bengkok, ringan, dan yang lebih penting warna-warna yang dihasilkan cenderung lebih eksotis dari metal lain.

nih, dipakein permata masi cantik kan?
Ngomong-ngomong, saking kerasnya yah titanium ini engga bisa disolder. Jadi kalo pemakai cincin mendadak mengguendooottt dan pingin me-resize cincin, ya sulit banget. Well, bukan berarti gak bisa sama sekali; cincin berbahan titanium murni masih bisa dipotong kalau-kalau ada situasi darurat, tapi kalau titanium yang aircraft grade, terlalu tangguh kayaknya buat diapa-apain.

Di Indonesia cincin titanium ini jarang atau bahkan emang enggak dijual di toko perhiasan karena bukan logam perhiasan. Harganya yang mungkin kelewat murah (dibanding perhiasan ya) membuat mereka bilang cincin begini cuma dijual di toko mainan ^^  Sedih yah, padahal di luar negeri, tingkat kekerasan semacam ini lumayan disukai, pan cincin buat ever after atuh.

(bersambung ke bagian dua

1 komentar:

per0nz_vicha on 29 Juni 2015 pukul 06.38 mengatakan...

Horee
skrg titanium sdh banyak peminatnya..
Ditoko emas jg byk yg jual..
ga cuma di toko mainan aja hehe..

Posting Komentar

 

brisk swish and a new day Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos