Jumat, 22 Maret 2013

Keuangan Rumah Tangga

Diposting oleh anindita di 17.17


Ngomong-ngomong soal investasi atau yang salah satu bentuknya akhir-akhir ini populer di kalangan wanita bernama reksadana...

Sempet nyesel bener karena saya sebenarnya udah tau sejak tahun 2010-2011, tapi baru diaplikasikan awal 2012 lalu. Duh ileeee, jaman itu kan saham lagi terjun-terjunnya tuh, return saya pasti udah berkali-kali lipat sekarang seandainya masuk dari dulu. Ah, sedih kalo mengingat ini. Saya baru merombak ulang semua strata keuangan saya begitu mulai berpikir serius tentang pernikahan. Hasilnya gimana gak kepayahan  -__-

Tapi di balik semua penyesalan itu, sesungguhnya saya jadi rajin belajar dan mengulik semua hal tentang investasi. Reksadana dan logam mulia jelas yang paling terjangkau dan mudah diakses, tapi semua akan sia-sia kalau kita gak punya tujuan finansial. Ibarat kita pegang duit 10 juta di rekening, kalo kita gak tau itu duit rencananya buat apa, ya bisa jadi kita akan menyalahgunakannya untuk beli hape baru, tablet baru, itu terus menerus. Lah, emang duit nganggur kok. Namapun duit cuma 10 juta ya, kalo 100 juta emang kagak berasa disalahgunain. Dulu waktu masih pacaran, saya mengangkat topik ini berkali-kali ke pacar terutama karena kita sama-sama bekerja. Ntar gaji kita digimanain nih, kalo dapet honor di luar gaji bakal diapain, cita-cita pingin punya apa, pingin punya anak kapan, dan lain-lain. Penting banget dibahas biar besok-besoknya gak berantem soal duit melulu.


Dan ketika saya menikah dan diputuskan jadi chief financial officer, paling gak sekarang ilmunya udah ada, meskipun masih sering banget didiskusiin sama suami. Poinnya emang harus ada keterbukaan sih yah. Ini tugas besar mengingat saya dulunya terkenal suka kelayapan dan gak mikirin cash flow blas. Tapi seneng juga sih dipercaya suami, hihihi, soalnya saya insyafnya waktu itu belom nyampe setahun bok. Prinsip manajemen kami, seluruh pendapatan bulanan kami masukkan ke satu rekening bersama dan saya yang diberi tugas mengelola keluar masuknya. Dengan begini, kontribusi kami tetap dihitung sama besar terlepas dari adanya perbedaan jumlah penghasilan sebenarnya.

Dengan gambaran-gambaran di atas, begitu penghasilan seluruhnya udah masuk rekening penampungan, saya langsung bergegas transfer seluruh kewajiban. Semua rumah tangga kayaknya punya ya tagihan begini, standar ajalah, setelah itu baru alokasi buat investasi. Untuk saat ini, target-target finansial kami cuma:

1. Dana darurat -> aman, gak sampe 6x pengeluaran bulanan kayak saran-saran financial planner ya bok, PNS pan jauh dari risiko PHK
2. Dana liburan -> hehehehe!! walaupun tujuannya belom tau duitnya harus ada duluuu
3. Dana mudik -> pengeluaran tetap nih..soalnya kampung halaman kami di Magelang dan Samarinda, penginnya dua-duanya tetap dikunjungi tiap tahun
4. Pendidikan anak -> buat jaga-jaga, secara Jakarta sekolahnya mahaalll >_<
5. Persiapan pensiun -> yes, PNS emang dapat pensiun tapi plis deh, jumlahnya kan cuma 80% gaji. Tanpa uang makan, lembur, tunjangan kinerja, tunjangan khusus,, yakin cukup?
6. Dana melahirkan -> baru mau dibikin padahal persiapan pendidikan anak dari dulu..kebalik emang..


Belum target-target jangka menengah yang belom tercapai karena fokus di tujuan-tujuan ini yah, seperti renovasi rumah sekarang, membangun rumah masa tua kami nanti di Magelang, bikin kebon, naik haji, dan lain-lain. Tujuan ini baru bisa dikumpulin dari sisa anggaran. Alias, duitnya masih kurang! Hehehe, yah mudah-mudahan karir dan rezeki kami lancar jadi cepat tercapai ^^ Investasi kami standar lah ya, namapun masih muda dan belum punya anak, risiko apapun masih siap dijabanin. Ada logam mulia, reksadana, bisnis kecil-kecilan, dan deposito. Belajar-belajar dari berbagai sumber kayak blog perencana keuangan, kaskus, portal reksadana, dan lain-lain jadi ngerti soal manajemen risiko. Reksadana sekalipun tetap perlu diawasi dan diperhitungkan kerugiannya, contohnya model high-growth harus diimbangin dengan yang konservatif, dan seterusnya.

Tapi sebelum mikirin investasi, emang mestinya kita check-up dulu kondisi keuangan rumah tangga kita. Sedikit tips yang saya kompilasi:

1. Susun besaran semua tagihan dan utang tiap bulan, dan bayarkan. Utang harus segera dibayar dan dilunasi dong, jadi tiap menerima gaji atau mulai menyusun anggaran, segera posisikan ini di prioritas utama.

2. Susun besaran tagihan dan kebutuhan tiap tahun, dan sisihkan. Sama kayak di atas, ada pengeluaran-pengeluaran yang cuma dikeluarkan setahun sekali seperti: perpanjang STNK, mudik, kurban, THR pegawai, sewa rumah, liburan. Anggarkan di awal dengan cara sisihkan tiap bulan biar gak kaget nantinya.

3. Sisihkan juga dana keagamaan; zakat, sedekah, perpuluhan, dll.

4. Proyeksikan angka kebutuhan minimum rumah tangga. Berapa rata-rata pengeluaran bulanan untuk hidup yang "sederhana tapi enggak susah-susah amat" ini gampang-gampang susah juga dihitung. Siapa tau aja yah ada orang yang bilang biaya sekolah anaknya makin hari makin mahal tapi langganan internet sama tivi kabel lancar jayaa, hihihi. Harus mengukur wants vs needs emang susahhh. Beberapa orang (dan financial planners) melewati tahapan ini dan langsung menuju tahapan berikutnya yaitu.....

4. Buat tujuan keuangan jangka menengah-panjang dan investasikan dananya. Biaya melahirkan, dana pensiun, dana pendidikan, you name it! Tapi emang paling baik, investasi dulu baru habiskan gaji bulanannya..hahaha, gak ribet deh mikirnya.


Bermanfaat banget kalo ada rezeki nomplok jadi enggak tergoda buat dihabiskan, hihihi, yah boleh sik dicolek-colek dikit sebagai apresiasi diri *ehem*.. Uang saku bulanan juga harus ada, tapi besarannya mesti disesuaikan supaya dapur tetep ngebul juga. Ini yang jadi senjata saya kalo suami mulai geleng-geleng kepala ngeliat belanjaan pribadi istrinya...pan kewajiban udah aye tunaikan semua bang, boleh jajan dong ah.

Saya udah keliatan seperti istri idaman belom?
*enggakkk, kamu masih alayyy*

Oh iya, contoh pengaturan anggaran bulanan saya bisa diunduh di sini
Untuk sehari-hari bisa pake aplikasi keuangan di Android (saya pake Expense Manager) atau daftar ke laman Ngatur Duit. Nanti di awal bulan berikutnya baru dihitung totalnya.

Btw, tiap bulan laporan ini saya cetak ke suami, tapi bingung pula dia bacanya -_- Terima beres aja ih emang. 

Well, beginilah strategi keuangan rumah tangga saya. Tiap orang boleh dong beda-beda. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

brisk swish and a new day Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos