Jumat, 23 Desember 2011

chapped lips

Diposting oleh anindita di 17.50 2 komentar


Actually I'm being very kind not to post my close-up chapped lips in this blog so that any of you readers won't get too frightened. The image would be gruesome and how it feels on me is double. It's been three weeks I suffer from this, on and off, and I'm kinda lost on how to deal with this situation. Any heelllpppp?

Uhuk..so let me tell you how it all begins..hiks hiks..

I have this The Body Shop Wild Cherry lip butter which I got for free as a present for my birthday from the store. Yes, it was on October 2010. And the story goes, I didn't realize it's been a year past until one day I checked myself in the mirror and noticed a strangely vague crack on my lips. It's not unusual since we're in a colder season, so I didn't give a damn...and I kept using it over and over and over until then my lips were fully chapped, swollen, and dry. There were also erythema circling around. Yuck. Have you ever had this condition when one day you licked your lips and tasted a strange oily liquid? Strange because you didn't put anything on it but you couldn't stop sweeping away? That, my friend, is an oily film of your lips being removed.... and when you finally stop licking, your lips has been painfully dry. So stop licking lips even though they are fine.

not mine...


It took me that worst to finally throw away my HG lip butter and found out that the cause is expiration. 

I have another lip balm, this one is Banana Boat's. Good enough for daily use with sunscreen and such, so I thought this one could offer a bit help. What happened was it triggered the worst the chapped could be. I should know better that there's no way another chemical-contained lip care could heal. So the day after.. I could barely move my lips without feeling the pain. The lips looked almost all-white in crackness. Painfully gruesome. Total gruesome.

Now I'm using Vaseline petroleum jelly. 
It works like a magic. I mean my lips are gradually getting better, just need to dab it a few times a day.  But there are moments when I feel I am recovered enough and want to try that banana boat bitch because I left Vaseline at home. Nah, the chapped lips gets back. I realize that now I can't use any butters/cream/balms on my lips afterwards...so I'm thinking that Vaseline just gives me temporary relief, does not repair or heal, huhuhu.


By the way, from the references I read, there are other remedies to help. Coconut oil, applying honey, a slice of cucumber, aloe vera lip balm (bollocks, my Banana Boat also contains aloe vera), and....nasal sebum. Or in Bahasa: ingus. Thank God I have Vaseline in my room.

EDITED
And the next month, I had to go to see a dermatologist because my lips became allergic to petrolathum!! Yikes, the pain is not over yet! I stopped using Vaseline, stuck to her prescription, and used Nivea Lip Balm (blue packaging) instead. The lips still gets dry at times (compared to the past, yes it gets dry more often), but Nivea moistures it enough I don't have an allergy afterwards.

Senin, 05 Desember 2011

ngisi kuesioner...

Diposting oleh anindita di 12.01 0 komentar

Menurut anda, bagaimana pengaruh prestasi yang anda dapatkan di sekolah dengan keberhasilan anda di masa depan ?
Oh, they care? I can’t see that there's any...

Jumat, 02 Desember 2011

my top movies of 2009

Diposting oleh anindita di 14.02 0 komentar
(*) halaman ini di-copas dari blog lama, hihihi. sengaja supaya saya rajin nulis dan bisa ngeliat ke tahun-tahun di belakang.

tahun 2009 kemaren, saya sering banget ke bioskop. hehehe, jadi saya tiba-tiba aja berkeinginan untuk menuliskan list film-film yang paling saya sukai di sepanjang tahun lalu. dan ini bukan berdasarkan peringkat, cuman sesuai yang diinget aja. here we go..

1. AVATAR


Sebenarnya sih cerita film ini gak bagus-bagus amat. Sama kek Titanic yang bisa jadi skripnya cuman dari anak klub film di SMA. Tapi visual effectsnya memukau bener gitu lohh, faktor yang berkesan dari Avatar adalah bikinnya bener-bener niat. Dibilang film termahal sepanjang sejarah, ya kita tau sendiri duitnya lari kemana aja, dan hasilnya emang cakep. Dari segi akting, sedari awal nonton saya gak berekspektasi bakalan gimana..biasanya film-film yang menonjolkan visual effect punya kesan pemeran utama bisa dimainkan aktor siapa saja. Nah, nilai plus di film ini adalah dia memajang Sam Worthington. Menarik bukan??(pembaca menelan ludah). Apalagi film ini memperlihatkan perkembangan fisik Worthington selama berbulan-bulan di planet lain seperti facial hair dan rambut yang otomatis membuat saya bingung harus memilih di adegan dan bentuk wajah seperti apa Worthington keliatan paling cakep.

2. (500) Days of Summer



Jarang sekali saya menyukai suatu film dari genre romantis, tapi somehow ketika menonton film ini saya merasakan korelasi dengan tokoh Summer Finn. Labil, suka bersenang-senang, tidak mencari komitmen tapi butuh kasih sayang, xixixixi. Proses editing yang menarik dalam film ini membuat kita gak kehilangan trek dalam menyusuri 500 hari dalam kehidupan Tom sejak ia bertemu Summer sampai dia berhasil move on. Very lovely. Oh iya, ketimbang menyebutnya sebagai film romantis rasa-rasanya ini lebih pantes disebut film coming-of-age. Moving on is the hardest part, but so is finding true love.

3. The Damned United
Make way for Brian Clough..
Review is in previous page.

4. Watchmen


Saya suka banget sama ambience dan sinematografi film ini, mulai dari opening credit yang super keren, adegan funeral yang diiringi lagunya simon & garfunkel, tone warna yang suram, sampai karakterisasi yang jauh dari kesan superhero kebanyakan. Mereka adalah manusia biasa, dengan kemampuan berbeda-beda tanpa sumber daya asing. They're almost real, kecuali Dr. Manhattan tentunya, tapi saya menangkap esensi tokoh ini, dia menggambarkan keberadaan orang-orang yang didewakan karena kecerdasan atau kekuasaannya yang luar biasa. Lagian, mengingat ending dan sosok villain yang unpredictable (tapi endingnya sangat bagusss, saya terpukau), film ini tergolong berat untuk ukuran film superhero. Penuh muatan filosofis dan nudisme. Durasinya juga agak lama, dan hampir membosankan di tengah-tengah. Ngomong-ngomong, adegan dewasa di film ini terlalu lama deh menurut saya, toh gak memberikan dampak berarti kalo gak ditayangkan. Malah bikin ilfil.

5. Zombieland


Hello, ini sudah tahun 2009 dan masi ada film tentang zombie? Eh tapi kalau bukan karena trailernya yang keliatan kocak mengenai strategi menghadapi zombie saya juga gak bakal kepikir nonton film ini, apalagi waktu itu udah midnight hihihi. Dan hasilnya gak mengecewakan. Hilarious.

6. Garuda Di Dadaku



Ini film yang sangat lovable. Jarang-jarang ada film Indonesia yang penyampaiannya gak menggurui dan dialognya gak kesinetron-sinetronan meskipun udah bawa tema yang bagus. Tapi tetep aneh ngeliatin si kakek nyuruh cucunya les melukis dan drum dan gak bolehin sepak bola dengan alasan "itu gak menjamin masa depan kamu". Huwooo, kalo menurut saya melukis dan jadi drummer itu posisinya setara lo dalam hal ketidakpastian masa depan, main bola masi mending. Mungkin kalo si adek ceritanya dipaksa jadi PNS jatohnya kurang seru ya?

7. Whip It


Hey, who knows that a movie as cute as this one is directed by Drew Barrymore? Another best coming-of-age flick of the year, dengan munculnya bintang tamu mas Landon Pigg yang luar biasa luncang sebagai pacar si tokoh utama. Agak berbau female empowerment kata orang, tapi peduli setan yak, orang-orang suka membeda-bedakan genre berdasarkan tema gender deh. Habis nonton film ini saya jadi pingin bisa main sepatu roda..kalo cuma gedebak gedebuk fisik mah saya natural, hihi.

8. Inglourious Basterds

Cerita apa yang kamu harap dari film yang spellingnya aja ngaco gini? Mereka menulis ulang sejarah dengan ngaco - Hitler seenaknya diledakkan di dalam gedung bioskop. Namun selain sutradara kenamaan semacam Tarantino, yang paling mencuri perhatian adalah Hans Landa (dan sampai sekarang si aktor selalu saya identifikasi dengan nama ini), the Jew Hunter nan bengis yang suka minum susu dan diperankan dengan amat sangat brilian sekali sampai kamu lupa kalau ada Brad Pitt di frame yang sama. Brad Pitt who?? Well I don't fancy him but I must say that he's so damn good at picking movies. Every film he's starred in is unbelievably brills.
 

brisk swish and a new day Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos