Senin, 17 November 2008

TWILIGHT

Diposting oleh anindita di 12.31 5 komentar

Rating:★★
Category:Books
Genre: Teens
Author:Stephenie Meyers
Well, sejujurnya bisa dibilang buku ini gak pernah kepikiran buat dibeli. Saya kurang suka novel atau film fantasi, lebih suka model-model based on real life karena masuk akal dan bisa dihayati. Dan yang saya denger, Twilight itu bercerita tentang kisah cinta manusia dengan vampir. Hmm, wajar kan kalo saya gak minat?

Begitu juga waktu novelnya mau difilmkan. Tetep gak tertarik, seperti halnya saya gak pernah tertarik baca LOTR, Eragon, dan The Golden Compass walaupun saya pernah nonton filmnya (dan bosan juga sih..). Apalagi pas crita-critaan sama teman, rata-rata bilang "hmm.. banyakan romance-nya sih.." Well, tapi semua itu berubah waktu saya liat poster dan salah satu scene dalam filmnya...

SIAPA..

SIAPA PRIA TAMPAN ITU???


(serius, ini alasan yang sebenarnya.. hehe..)

Dan akhirnya waktu acara Book Fair yang sebelahan sama Indocomtech 12-16 November kemaren, saya mutusin buat beli novelnya. Ngapain aja sih cowok itu? Dia siapa? Dia vampir? Trus ngapain? Kok ceweknya jelek sih? Berjuta pertanyaan yang harus kejawab dengan memuaskan in case filmnya sucks. Dan saking penasarannya saya bertekad buat ngabisin novelnya hari itu juga. Berdebar-debar, kebayang-bayang, dan waktu saya baca...

Hmm..

Wooh...

Nggghhh.... (tersipu-sipu sendiri)

Hmm...

Huarrgghhhh... (ngantuk)

Hmmm..

Ngghhhh...

Hmmm...


Kesimpulannya: DATAR.

Saya salah. Bukunya yang sucks. Kamu gak perlu menyesal di masa tuamu kok karena gak membaca novel ini. I mean it, makanya saya naroh genre film ini di Teens, bukan di Fantasy. Dunia vampir yang digambarkan emang well-built, tapi inti ceritanya bukan disitu. Kayak baca kisah cinta terlarang klise sehari-hari, tapi kali ini si cowok bukan seorang pengusaha muda yang mewarisi harta orangtuanya melainkan vampir berumur ratusan tahun yang stop aging. Dan kalo kamu bertanya kenapa hubungan cinta mereka harus diteruskan, I, myself, will stand up here and say it loud: What won't you fight for a guy like him, heh??
Cakep, tajir, dan fall in love at first sight with you?? Sementara kamu adalah cewek biasa-biasa dari kota kecil yang ceritanya cantik atau pinter banget juga kagak.

Well, membicarakan novel berarti membicarakan konflik. Bukan berarti disini gak ada konflik, tapi.. hhh, konfliknya sama sekali tidak membuat saya terkesan sampai-sampai membicarakannya saja pun saya malas. Mana lagi, yang bikin mangkel konfliknya itu diletakkan di posisi nyaris-akhir. Heughh.. 

Oke, novel ini emang dibawah ekspektasi saya. Tapi klo mau jujur, gak dibawah-bawah amat, mengingat masih based on real-life kok, dimana vampirnya sendiri emang gak memunculkan diri untuk mengusik manusia. Novel ini cocok buat cewek. Kisah cinta terlarang, prince charming, cewek dari kalangan biasa-biasa, gaya cerita yang ringan.. well, if that's what you need, read it!


Kamis, 06 November 2008

Seven Samurai (1954)

Diposting oleh anindita di 16.30 5 komentar

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Classics

What do you think of farmers? You think they're saints? Hah! They're foxy beasts! They say, "We've got no rice, we've no wheat. We've got nothing!" But they have! They have everything! Dig under the floors! Or search the barns! You'll find plenty! Beans, salt, rice, sake! Look in the valleys, they've got hidden warehouses! They pose as saints but are full of lies! If they smell a battle, they hunt the defeated! They're nothing but stingy, greedy, blubbering, foxy, and mean! God damn it all! But then who made them such beasts? You did! You samurai did it! You burn their villages! Destroy their farms! Steal their food! Force them to labour! Take their women! And kill them if they resist! So what should farmers do?


Pernah denger nama Akira Kurosawa? Dia adalah salah satu sutradara legendaris Jepang periode tahun 1940-1980an. Rasanya udah puluhan tahun saya nyari film-filmnya, dan akhirnya hari itu pun tiba! Saya dapat film ini!! Yaay! FYI, Seven Samurai ini salah satu masterpiece-nya selain Rashomon (1951), dan no wonder kalo saya begitu pengennya nonton film ini dan ternyata itu semua worth it

Ceritanya diawali dengan sekumpulan bandit berkuda yang baru aja menyerang dan menjarah hasil tani di sebuah desa. Mereka lalu mau nyerang desa lain di dekat situ, tapi si kepala bandit ngingetin kalo desa itu udah pernah mereka serang jadi sebaiknya mereka datang nanti begitu musim panen tiba. Percakapan itu didengar oleh salah satu penduduk desa tersebut, dan begitu dia nyampain ke penduduk desa lainnya, mereka semua jadi histeris. Akhirnya, ada yang ngusulin supaya mereka menghadap ke Grandad, tetua desa, untuk diberikan saran. Grandad pun ngasih ide supaya mereka menyewa samurai buat melindungi desa. Lebih jelasnya, karena mereka adalah desa miskin yang gak punya apa-apa buat dijadikan imbalan, misi mereka adalah 'mencari samurai lapar'.

Sampai di kota, gak gampang buat nemuin samurai yang semacam itu. Mereka lebih sering ditipu.. nawarin makanan enak tapi kemudian samurai-samurai itu pergi begitu saja. Keadaan tiga warga desa yang menjalani misi ini juga menyedihkan. Mereka membuat sepiring nasi lengkap untuk ditawarkan sementara sehari-hari mereka cuma makan millet (padi yah kayaknya) untuk diri sendiri. Sepuluh hari berlalu, mereka akhirnya berhasil mengajak samurai paruh baya bernama Kambei - meskipun Kambei dengan rendah hati berkata "saya belum pernah memenangkan pertempuran". Di sini Kambei memberitahu mereka kalau selain dirinya, desa itu juga memerlukan tambahan 6 samurai agar lebih optimal.

Berturut-turut setelah berpencar ke sekitar kota, mereka menemukan Gorobei, Shichiroji, Kyuzo, dan Heihachi. Orang keenam adalah Katsushiro, pria muda yang memohon agar bisa jadi murid Kambei. Orang ketujuh? Hmm, namanya Kikuchiyo, dan karakter Kikuchiyo yang diperankan dengan keren sekali oleh Toshiro Mifune inilah yang jadi daya tarik film ini. Seorang pria sembrono, sengak, dan bermulut kasar yang dengan caranya sendiri tau-tau berhasil menjadi anggota ketujuh.

Well, ketujuh orang inilah, dengan dipimpin Kambei menyusun strategi dan melatih penduduk desa untuk melindungi desa mereka. Adegan perangnya oke banget. Lebih keliat kayak film dokumenter ketimbang film fiksi kolosal. Saya jatuh cinta sama penyutradaraan Akira Kurosawa. Man, dia bener-bener jenius.. Film semacam ini benar-benar disutradarai oleh orang Asia pada tahun 1954! Dan satu lagi, buat Toshiro Mifune. Dia benar-benar menghidupkan karakter Kikuchiyo, mulai dari gesture dan cara bicaranya. Karakter orang seperti dia keliatannya udah agak pasaran sekarang, tapi entah deh jaman itu. Masih ada adegan romance di film ini, sederhana tapi bisa dirasakan vibe-nya. Cuman sekadar saling bertatapan, tapi terasa syahdu sekali.. film sekarang kalo belom cipokan sampe lemes belom puas kali.


Kelemahan film ini mungkin durasinya ya.. sekitar 3,5 jam lumayan bikin capek lah, apalagi gambarnya kurang mulus. Tapi buat penggemar film-film klasik, it's urgently recommended! Saya masi betah berkali-kali nonton film ini. I don't want to spoil the ending, but it's really touching my heart. Ending yang menekankan betapa luar biasanya makna sebuah perjuangan.
 

brisk swish and a new day Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos