Kamis, 31 Desember 2009

making up stories is how i used to do..

Diposting oleh anindita di 10.58
back in school, i used to love writing stories. not the useless ones, i mean it's really a story i write myself, a fiction, a novel, whatever you name it. cerita paling panjang yang pernah saya buat itu mungkin sekitar 50 halaman, dan itu bahkan baru 3 bab. karena saya nulisnya di buku SiDu yang 100 lembar, target saya ya cerita itu akan selesai sampai di lembar terakhir. tapi kemudian saya disibukkan dengan ulangan harian, ujian ini itu, tugas-tugas sekolah yang menumpuk, dan lain-lain yang membuat saya gak bisa menyelesaikan cerita itu.

and i really miss that book right now.

ceritanya sih biasa. saya nulis tentang seorang cewek yang punya kekuatan tertentu (dan saya bahkan lupa kekuatannya apa) dan kekuatan itu berasal dari sebuah batu di planet asing. jadi ayah dari si cewek ini adalah astronot, dan sepulang dari misinya di sebuah planet dia membawa pulang sebuah batu kecil sebagai kenang-kenangan. suatu hari, si ayah ini meninggal karena kecelakaan kerja, dan di surat wasiatnya ia mewariskan batu kecil yang tampak tak berguna itu kepada si cewek, anak satu-satunya, dengan pesan agar dijaga dengan sungguh-sungguh. dan selang beberapa waktu kemudian, si cewek ini berkenalan dengan seorang anak baru cowok di kelasnya yang mirip gitaris band favoritnya (dalam bayangan saya sih waktu itu gitarisnya The Used, gyahaha), who turns out to be alien yang menyamar untuk merebut batu tersebut. si cewek panik dan akhirnya mengadu kepada NASA, tempat ayahnya dulu bekerja, dan batu itu akhirnya disimpan di lab khusus. tapi rupanya si alien tetap mengejar-ngejar si cewek dan beralasan bahwa kekuatan batu itu telah berpindah kepadanya..sementara cewek itu gak mengerti kekuatan macam apa yang mereka maksud.

yeah, saya menulis cerita semacam itu gak lama setelah baca Roswell. hahaha. tapi seriously, ketika saya baca ulang tulisan saya itu saya jadi berpikir, wow, dulu saya benar-benar menulis ini ya? i mean, how come? saat ini untuk menulis satu paragraf karya fiksi saja saya sudah kesulitan. pheewwww...

and here is my second story.. tentang seorang cewek pendiam, misterius, dan hampir gak pernah ngomong sejak menjadi korban kecelakaan pesawat yang menewaskan seluruh keluarganya saat dia masih umur 3 tahun..and now she's 10. tapi ceritanya ditulis dari sudut pandang kakak cowok yang mengasuhnya, satu-satunya keluarga yang tersisa karena gak ikut rombongan dan umurnya sekarang 26 tahun, calon dokter. i tried to write a more psychopatic story..karena si adek ini sering ditinggal kakaknya pergi, dia cuma bermain sama pengasuhnya. suatu hari ada tetangga baru yang punya anak cowok seumuran dia. mereka berkenalan dan si anak cowok ini dan keluarganya penggemar Manchester United (saya penggemar Liverpool tapi looooh), jadi tiap si anak cowok menyelinap untuk bermain dengan si cewek, dia sering memakai kaus merah-merah begitu. dan di dunia monokromatis si cewek, merah adalah warna yang baru sehingga dia kemudian menjadi terobsesi pada warna merah dan menjelma menjadi serial killer karena suka warna darah.

bohong ding. ceritanya belum nyampe ke penjelmaan itu. saya keburu sibuk buat nerusinnya.

heeewwww, it's like a complicated illness for me. can't finish what i started. belum juga nyelesein cerita pertama uda bikin cerita kedua. dan belum juga dua-duanya selesai dan entah ada dimana, sekarang uda pingin nulis lagi. but for this one, i don't even know what kind of stories to write. menggelikan memang betapa mudahnya kehidupan sebagai seorang pekerja membuatmu tidak bisa melakukan apa-apa yang dulu kau lakukan saat masih sekolah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

brisk swish and a new day Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos