Rating: | ★★ |
Category: | Books |
Genre: | Teens |
Author: | Stephenie Meyers |
Begitu juga waktu novelnya mau difilmkan. Tetep gak tertarik, seperti halnya saya gak pernah tertarik baca LOTR, Eragon, dan The Golden Compass walaupun saya pernah nonton filmnya (dan bosan juga sih..). Apalagi pas crita-critaan sama teman, rata-rata bilang "hmm.. banyakan romance-nya sih.." Well, tapi semua itu berubah waktu saya liat poster dan salah satu scene dalam filmnya...
SIAPA..
SIAPA PRIA TAMPAN ITU???
(serius, ini alasan yang sebenarnya.. hehe..)
Dan akhirnya waktu acara Book Fair yang sebelahan sama Indocomtech 12-16 November kemaren, saya mutusin buat beli novelnya. Ngapain aja sih cowok itu? Dia siapa? Dia vampir? Trus ngapain? Kok ceweknya jelek sih? Berjuta pertanyaan yang harus kejawab dengan memuaskan in case filmnya sucks. Dan saking penasarannya saya bertekad buat ngabisin novelnya hari itu juga. Berdebar-debar, kebayang-bayang, dan waktu saya baca...
Hmm..
Wooh...
Nggghhh.... (tersipu-sipu sendiri)
Hmm...
Huarrgghhhh... (ngantuk)
Hmmm..
Ngghhhh...
Hmmm...
Kesimpulannya: DATAR.
Saya salah. Bukunya yang sucks. Kamu gak perlu menyesal di masa tuamu kok karena gak membaca novel ini. I mean it, makanya saya naroh genre film ini di Teens, bukan di Fantasy. Dunia vampir yang digambarkan emang well-built, tapi inti ceritanya bukan disitu. Kayak baca kisah cinta terlarang klise sehari-hari, tapi kali ini si cowok bukan seorang pengusaha muda yang mewarisi harta orangtuanya melainkan vampir berumur ratusan tahun yang stop aging. Dan kalo kamu bertanya kenapa hubungan cinta mereka harus diteruskan, I, myself, will stand up here and say it loud: What won't you fight for a guy like him, heh??
Cakep, tajir, dan fall in love at first sight with you?? Sementara kamu adalah cewek biasa-biasa dari kota kecil yang ceritanya cantik atau pinter banget juga kagak.
Well, membicarakan novel berarti membicarakan konflik. Bukan berarti disini gak ada konflik, tapi.. hhh, konfliknya sama sekali tidak membuat saya terkesan sampai-sampai membicarakannya saja pun saya malas. Mana lagi, yang bikin mangkel konfliknya itu diletakkan di posisi nyaris-akhir. Heughh..
Oke, novel ini emang dibawah ekspektasi saya. Tapi klo mau jujur, gak dibawah-bawah amat, mengingat masih based on real-life kok, dimana vampirnya sendiri emang gak memunculkan diri untuk mengusik manusia. Novel ini cocok buat cewek. Kisah cinta terlarang, prince charming, cewek dari kalangan biasa-biasa, gaya cerita yang ringan.. well, if that's what you need, read it!