Well, semalam, saya nonton pertandingan futsal orang-orang kantor.. Eselon 2 saya bertanding dengan eselon 2 laen di slot pertandingan ketiga. Cukup malem ya bok, saya bela-belain gak ikut nonton harry potter walaupun udah diiming-imingi traktiran oleh temen saya yang ultah. Di atas kertas, tim lawan termasuk lemah, dan tim kami sedari awal termasuk favorit juara. Dan tebak gimana pertandingannya? Surprisingly, pertandingan berlangsung sangat eksplosif di babak pertama... tim kami on fire banget, keliatan bakalan menang besar.. eh tiba-tiba di babak kedua jadi sangat menyedihkan.. Yak teman, hasilnya seri, dan tim yang saya dukung tidak mencetak gol sama sekali di babak kedua.....
Saya sih kecewa ya.. Favorit juara gitu lo, tapi karena saya cuma nonton reaksi saya yah sebatas "ooh, sayang sekali....", "well, at least we've tried hard..." dan semacam itulah. Kalo yang maen sih pasti gak bakal begitu. Seriously, you can see how childish a man can be, hahaha. Itu cuma seri yah, dan 2 minggu lalu tim kami kalah untuk pertama kalinya. Itu jauh lebih buruk, teman, rasanya ada awan hitam memayungi setiap orang dari tim kami.. Semua berwajah muram, kecewa, membanting kaus, dan ada yang ngambek segala karena menurut dia tim gak maen menurut strategi. Saya cuma diem aja disitu, memandangi reaksi mereka. Kayaknya karena saya jarang sekali berperan dalam sebuah pertandingan dan lebih sering menjadi penonton yang aktif, saya jadi lebih bisa mengendalikan diri. Kalah itu memang menyakitkan, tapi kamu gak akan tahu betapa menyenangkannya menang setelah melalui berjuta-juta kali kekalahan.
0 komentar:
Posting Komentar